Jumat, 22 Juni 2012

gadis desa

Gadis Desa
Bahasa Indonesia

Bagian I (bahasa Indonesia)
“satu”
“aku ini adalah dirimu, cinta ini adalah cintamu, aku ini adalah dirimu jiwa ini adalah jiwa mu, rindu ini adalah rindumu, darah ini adalah darah mu, tak ada yang lain, selain dirimu yang selalu kupuja, ku sebut namamu disetiap hembusan nafasku, kusebut namamu, dengan tanganmu aku menyentuh, dengan kakimu aku berjalan, dengan matamu aku memandang, dengan telingamu aku mendengar, dengan lidahmu aku bicara, dengan hatimu aku merasa, tidak ada yang lain selain dirimu yang selalu kupuja, kusebut namamu disetiap hembusan nafasku, kusebut namamu.“

aku sekarang tengah sibuk melakukan aktifitas sehari – hari yaitu makan tidur dan kuliah yang membosankan, aku sekarang adalah seorang mahasiswa disebuah perguruan tinggi disebuah kota dijawa barat, yaitu bandung, orang banyak menyebutnya sebagai kota kembang dan banyak pula juga yang menyebutnya sebagai paris di jawa, yah karena keindahan dan panorama kota bernuansa kota paris.

Satu-satunya hal yang lebih menyenangkan adalah aktifitas lari pagi di minggu pagi, aku sebenarnya tak suka olah raga, tapi aku suka dengan suasananya, aku sendiri tidak pernah ikut lari pagi, aku hanya berjalan – jalan menikmati suasana pagi, sambil menikmati jajanan pagi disekitar tempatku.

Aku kuliah di perguruan tinggi di kota ini, aku kuliah di falkutas teknik elektro, diterima difalkutas elektro merupakan kebanggaaan tersendiri bagiku, aku datang dari desa terpencil di indonesia dengan semangat tinggi, karena fakultas ini merupakan salah satu tujuan hidupku dalam mencapai cita-citaku, walaupun aku tidak tahu apa itu tujuan hidup dan cita-cita tapi aku merasa fakultas teknik elektro adalah jurusan yang paling tepat. Aku kira aku hanya menerka – nerka saja mengenai hal itu.


aktifitas sehari-hari yang paling menyibukan diriku secara umum adalah memandangi buku – buku kuliah dan diktat kuliah yang berserakan dilantai kamar, dan memandangi komputer di salah satu pojokan kamar yang tergeletak dilantai kamar. Dan kebiasaanku adalah duduk – duduk santai sambil menghisap rokok dan secangkir kopi sore-sore didepan kamar yang langsung menghadap ke jalan, aku paling suka mengenai kebiasaan tersebut, karena aku bisa mendapati pemandangan mahasiswi-mahasiswi pulang dari kampusnya.

sekarang jam sembilan malam Aku sekarang terduduk disebuah kamar kost, sebuah kamar yang aku sewa bulanan dengan harga yang cukup terjangkau disini, yah memang cukup terjangkau karena aku tinggal didaerah pinggiran kota bandung, sambil memandangi buku-buku kuliah aku memikirkan besok ada kuliah pagi hal inilah yang membuatku merasakan hal yang tidak enak, karena sudah pasti aku susah bangun pagi, aku pandangi buku itu satu – satu, terasa tidak ada yang menarik bagiku, sampai hari ini pun saya masih memikirkan kenapa aku bisa mengatakan fakultas elektro adalah jurusan yang paling tepat dan terbaik bagi diriku, tapi kenapa aku tidak pernah berusaha untuk lebih serius untuk kuliah.

Sudah satu jam aku memandangi buku-buku kuliah yang berserakan dilantai kamar, sambil menghisap rokok, kenapa aku hanya memandangi buku – buku, iyah aku hanya memandanginya sekali kali aku sentuh kulihat judulnya, lalu aku taruh kembali, seolah aku tak punya nyali untuk memeganggnya atau bahkan membacanya. Apakah benar aku tidak punya nyali untuk membacanya dan mempelajarinya, setiap kulihat buku kuliah yang kupikirkan adalah segera untuk membacanya, tapi begitu menyentuhnya kenapa selera bacaku hilang.

Sekarang sudah jam 11 malam, berarti aku sudah 2 jam memandangi buku – buku tersebut, tapi akankah aku bosan oh ternyata aku belum bosan memandangi buku – buku tersebut, aku memang bukan tipe pembosan untuk memandangi buku. Ternyata ada yang menarik dari buku-buku tersebut, yaitu buku catatan kuliah sewaktu aku masih duduk di tingkat pertama, ini adalah buku catatan bahasa indonesia, aku buka isinya lembar demi lembar, aku tak menemukan hal – hal yang kucari dalam buku tersebut. Tapi aku pikir ulang lagi apakah tidak ada yang kucari dari buku catatan tersebut, aku buka lagi dari awal halaman demi halaman, sampai halaman terakhir, aku belum juga menemukan hal yang hal yang kucari, dan kenapa aku makin heran saja, kenapa aku tidak menemukan sesuatu dalam buku catatan ini, hal ini membuat aku makin penasaran dan makin penasaran, aku buka dari awal lagi aku perhatikan halaman perhalaman tidak ketemu juga. Aku makin heran dibuatnya kenapa dari beribu ribu kata yang aku tulis aku tidak menemukan apa-apa. Lalu kucoba berulang kali membolak balik buku tersebut, setelah beberapa jam aku memperhatikan buku itu dengan seksama, akhirnya aku mencoba berpikir bagaimana agar aku bisa menemukan sesuatu dibuku tersebut, atau bagaimana agar isi buku tersebut ada suatu hal yang kucari, selama beberapa menit aku memikirkannya yang pada akhirnya aku menoleh ke komputer, yah ide yang cemerlang mungkin komputer bisa membantuku untuk bisa membuat buku itu menjadi suatu hal yang kucari.

Sekarang aku berada didepan komputer kembali memandang komputer itu, dan kembali memikirkan apa yang komputer perbuat agar bisa membuat buku itu ada sesuatu yang kucari, sedangkan aku tak begitu tahu cara menggunakan komputer dengan baik. Apapun yang terjadi yang harus kulakukan adalah menghidupkan komputer terlebih dahulu, dan sekarang komputer telah hidup, aku hanya bisa menggunakan komputer untuk mengetik dan main game selain itu aku tak tahu komputer itu untuk apa, tapi setahuku komputer adalah sebuah alat bantu untuk melakukan perhitungan, yah komputer adalah mesin hitung. Sedangkan aku kuliah diteknik elektro mungkin ada hubungannya kupikir, apakah yang bisa komputer bantu untuk kasus buku tadi, Aku belum bisa menjawabnya. Kubuka program favorit ku yaitu microsoft word, setelah itu kuperhatikan apa yang microsft bantu untuk membuatnya buku itu menarik. Setelah beberapa menit micorosft word dijalankan, aku belum menemukannya, aku hanya memandanginya, iyah aku hanya memandanginya, kemampuan inilah yang aku miliki. Aku kembali berpikir, mungkin komputer bisa membantu menemukannya tapi belum waktunya atau belum saatnya komputer membantu saya mengenai buku itu, aku terdiam sejenak, mmm mungkin warung indomie depan kost mahasiswi bisa membantuku.


Sekarang pukul 1 pagi aku masih berharap warung indomie depan kost mahasiswi bisa membantuku, aku bergegas keluar kamar menuju warung, sepertinya aku butuh senter karena penerangan jalan belum begitu baik, maklum daerahku mungkin masuk kawasan daerah tertinggal, kuharus berjalan sekitar 2 kilometer untuk mencapai warung tersebut, daerah ini memang daerah tertinggal, tapi daerah sinipula banyak berdiri rumah mewah untuk dikontrakan kepada mahasiswa dan mahasiswa, inilah realita kehidupan disini. Untuk mempersingkat jarak aku harus memotong jalan lewat kebun dan kuburan daerah ini memang sangat jarang dilewati mahasiswa, kecuali terpaksa dan kepepet, aku berjalan perlahan – lahan karena situasi jalan kadang susah diperkirakan, karena banyak jebakan berupa lubang dan batu-batu.

Sudah setengah perjalanan, dalam perjalanan aku tidak memperhatikan kiri kanan jalan, mataku hanya tertunduk kebawah memperhatikan medan perjalanan, dan memikirkan fungsi warung indomie dan buku catatan bahasa indonesia. Aku terus memikirkannya sambil memperhatikan pergejolakan yang terjadi antara cahaya lampu senter dan kubangan. Malam ini begitu sunyi dan gelap tapi aku tak perduli karena kesunyian telah tersiram oleh air kubangan yang tersilaukan oleh cahaya lampu senter yang aku bawa.

Akhirnya perjalanan ke warung indomie sampai juga setelah melewati kesunyian dan kegelapan diantara pekebunan, kuburan dan kandang ayam.



Kucari tempat duduk paling pojok agar aku bisa bersandar kepada tembok, tidak ada siapa-siapa disini hanya aku dan sang penjual, tidak seperti biasanya tempat ini setiap kali aku datang minimal ada 1 orang yang makan disini, seperti biasa aku pesan mie goreng dengan kopi, sambil menunggu pesanan aku hisap rokok.

Sambil memikirkan buku catatan bahasa indonesia apakah ada hubungannya dengan warung indomie, kuterus menghisap rokok ini, sekarang tahun 2040, terlintas olehku perjalanan tadi, ditahun yang sudah modern masih ada saja jalan yang masih berlubang dengan banyak kubangan. Daerah ini memang tak pernah mengalami kemajuan selama hampir lebih dari 40 tahun tidak ada perubahan yang berarti. Mungkin hanya orang-orangnya saja yang mengalami perubahan.

Sudah 10 menit aku menunggu, akhirnya kopi telah siap sedia, aku hirup betapa harumnya kopi ini, lalu aku tanya sang penjual, “pak hari ini memang sepikah, tidak seperti biasanya” sang penjual menjawabnya “iyah hari ini memang sedang sepi mungkin karena hari ini hujan seharian” benar juga apa yang dikatakan sang penjual hujan memang membuat orang lebih memilih berdiam ditempatnya masing-masing,

sudah 20 menit aku menunggu, akhirnya mie goreng belum kunjung siap juga, aku tidak tahu dan tidak menanyakan kenapa mie goreng dalam 20 menit belum selesai, aku biarkan mie goreng terlarutkan oleh asap rokok dan wanginya kopi, setidaknya dahagaku sudah terhibur oleh wanginya asap rokok dan harumnya kopi.

Sekarang pukul 2 pagi, sambil mendengarkan lagu-lagunya peterpan, yang vokalisnya telah almarhum beberapa tahun silam, peterpan merupakan grup musik legendaris ditahun 2000an, kucari kesibukan dengan membaca koran yang tersedia disini, headline berita hari ini adalah indonesia berhasil menjual 200 ratus pesawat tempur ke amerika dengan nilai transaksi yang sangat fantastis, aku baca berita selanjutnya indonesia telah berhasil membuat pesawat penumpang yang lebih modern dari airbus dan boeing, dengan nilai efesiensi bahan bakar dan kapasitas penumpang. Dan yang tak kalah menarik adalah indonesia dijadikan negara percontohan untuk negara yang paling efesien dalam bidang transportasi, indonesia telah berhasil membuat sarana mass transportasi yang sangat modern. Kereta api di indonesia ukuran kecepatannya bukan lagi kilometer perjam tapi mach. Indonesia telah berhasil mengembangkan teknologi kereta api cepat maglev. Dan diterapkan diseluruh jalur strategis dan potensial di indonesia. Jakarta - bandung cuma 10 menit, jakarta - lampung 10 menit, jakarta - surabaya 40 menit dengan menggunakan kereta api supercepatnya. Di selat sunda telah di bangung jembatan untuk kendaraan bermotor dan jalur kereta api supercepat double track, oleh karena itu jakarta lampung hanya membutuhkan waktu tidak lebih dari 10 menit.

Aku perhatikan berita tersebut dengan seksama, yang dimaksud potensial dan strategis adalah pulau jawa. Yah pulau jawa adalah pulau yang sangat strategis. Dimana daerah lainnya adalah hanyalah pelengkap saja. Politik indonesia sedang memanas, karena terjadi pergejolakan diantara kaum elite politik dan militer hal ini juga dipicu oleh pembangunan yang tak merata.

“Pak indomie gorengnya satu” aku tersentak oleh suara tersebut, aku perhatikan dari mana arah suara tersebut, aku ikuti arah suatu tersebut dengan mataku, mataku tertuju pada sosok wanita dengan baju tidur, aku tidak tahu dan tidak mengenal wajah tersebut, sejenak aku perhatikannya, lalu aku terlarut kembali dengan koran ditanganku dan asap rokok. Tapi tidak sepenuh terlarut pikiranku terbagi bagi, antar koran wanita tersebut. Dalam benaku masa sih jam segini ada seorang wanita pergi sendirian ke warung indomie, inilah yang membagi pikiranku. Aku memang sering dikejutkan oleh para wanita tapi tak pernah di warung indomie. Kembali tersirat dalam pikiranku apakah ini ada hubungannya dengan buku catatan bahasa indonesia.


Setelah beberapa menit termenung, mataku tak dapat berkosentrasi kepada koran, mataku seperti ditarik untuk melihat apa gerangan yang terjadi didepan mataku, wanita tersebut duduk didepanku, aku perhatikan tampak sibuk dengan wewman, wewman adalah sejenis alat pemutar lagu kapasitas tinggi,kapasitas memory 200 juta tera byte, 1 lagu dengan format mp3 butuh sekitar 4 mega byte, kalau kita bandingkan dengan tahun 2000an, mungkin butuh 2000 gedung dengan 100 lantai untuk menaruh storage server dengan kapasitas 200 juta tera byte. Pada tahun 90an biasanya disebut dengan walkman. Pada tahun 90-an walkman hanya bisa menyimpan maksimal sekitar 20 lagu dengan media penyimpanan CD. Pada wewman media penyimpananya bukan lagi berupa hard disc ataupun card, tapi berupa air (h20), 1 tetes air bisa menampung 100 juta tera byte, jadi wewman cukup membutuhkan 2 tetes air untuk menampung 200 juta tera byte informasi. Ini adalah teknologi terkini di tahun 2040. kenapa air bisa menyimpan informasi, secara sederhana penjelasannya adalah ada berapa trilyun kandungan partikel syrup yang dapat merubah warna air, hal ini menjelaskan bahwa betapa besarnya kemampuan kapasitas penyimpanan yang dimiliki oleh air. Warna dan rasa dalam air itulah yang dinamakan informasi. Informasi yang ditangkap oleh masyarakat umum dalam syrup hanyalah warna dan rasa. Bukankah begitu. Tapi pada jaman sekarang ini rasa dan warna bisa dirubah menjadi informasi yang universal yang dapat diolah menjadi data informasi seperti mp3, 3gpp dan format data lainnya, atau secara ilmiah dapatkan dikatakan air adalah media optik yang paling modern untuk saat ini, tidak ada bedanya dengan compact disc yang beredar dipasaran di tahun 90an bedanya kalau compact disc yang beredar di pasaran pada tahun tersebut adalah media optik dengan kapasitas yang sangat terbatas, tidak seperti air yang kapasitas penyimpanannya hampir dikatakan tidak terbatas. inilah yang dinamakan teknologi. Jadi jangan heran jika ada orang beli aqua galon harganya sampai 1 milyar dollar, sekali lagi inilah yang dinamakan teknologi.

Rasanya ingin sekali aku menyapa, tapi hanya sebatas rasanya, aku tak berani lebih, aku hanya berani memperhatikannya dari tempat duduku ini. Kuperhatikan wanita tersebut makin sibuk dengan wewman, dan tak peduli dengan lingkungan sekitarnya, matanya hanya tertuju pada wewman. Bahkan aku tak dapat menatap matanya. Yang dapat kulihat hanyalah wajahnya yang tertunduk tanpa ekspresi, tidak dapat kukatakan apa-apa karena memang itulah wajah serius tanpa ekspresi yang sedang berkonsentrasi pada wewman.

“maaf mas kompornya belum bisa nyala sepertinya rusak, aku coba perbaiki dahulu yah sebentar” suara tersebut kembali memecahkan konsentrasiku, aku sudah lupa dengan mie goreng tersebut, kini pikiranku terfokus kepada wanita yang sedang sibuk dengan wewmannya. Dalam hati aku menerka-nerkanya pernahkah aku bertemu denganya dikampus, aku tidak tahu kenapa sepertinya rasa ingin tahuku telah ditariknya, ditariknya dengan sekuat tenaga untuk mengetahui siapakah wanita tersebut, sepertinya aku tak pernah ketemunya dikelas ataupun dikampus.

Rasa ingin tahuku mendorongku untuk mencoba untuk memperhatikannya lagi dan aku coba untuk memperhatikannya lagi, jika aku perhatikan dengan gayanya dia sepertinya mahasiswi angkatan baru, karena kalau dilihat dari wajahnya, wajahnya adalah wajah pendatang, bukan penduduk lokal, dan dari cara berpakaianya juga terlihat dia bukan penduduk lokal sini. Gayanya seperti wanita kota. wajar saja jika aku tak mengenalinya, karena aku jarang kekampus akhir – akhir ini.

Sudah 10 menit lebih wanita ini duduk disini, seharusnya dia juga merasa kehilangan mie gorengnya yang tak kunjung selesai, tapi sepertinya wewman membuatnya dia larut dalam kesibukan dan kenikmatan sendiri. Kepolosan wajahnya memancarkan kecantikan yang tidak dibisa dijelaskan, dibungkus oleh baju putih, menjelaskan kesetiaannya , bibirnya yang merah polos tanpa lipstik menjelaskan akan cintanya, wajahnya tanpa make-up menunjukan dia orang yang apa adanya, tidak mau terlihat berlebihan dan tidak mau dianggap cantik. Tinggi badan yang lumayan menunjukan dengan tubuh yang langsing menunjukan keanggunannya. Tapi sesungguhnya itulah daya tarik yang sebenarnya yang dimiliki olehnya. Kesibukan yang dilakukan terakhir hanya menggoyang-goyangkan rambutnya, sepertinya panas atau gelisah, atau dia tahu kalau dia sedang diperhatikan. Sepertinya tidak, dia terlalu asik dengan wewman.

Sekarang sudah dua puluh menit wanita tersebut duduk disini, sepertinya dia sudah benar – benar lupa dengan mie gorengnya. Sepertinya duagaan aku kali ini benar, aku ambil kopi, lalu aku kocok dengan agak keras dengan membenturkannya ke dinding gelasnya agar ada suara untuk menggoyahkan perhatiaanya dari wewman, aku kocok lebih keras lagi, sepertinya dia tidak mendengarkannya, tapi aku coba lagi lebih keras lagi kocokannya. Ternyata belum berhasil memecahkan konsentrasi wanita tersebut dengan wewmannya.

Sekarang aku kembali membaca koran, sambil mencoba menghangatkan tubuh ini dengan asap rokok, aku cari halaman teknologi, kuperhatikan dihalaman ini sedang dibahas wewman, kubaca mengenai wewman bisa mengakibatkan gangguan pendengaran apabila terlalu lama menggunakan headphone. Kupikir ini sebaiknya kubaca keras-keras agar menarik perhatiannya. Sekarang kubacakan keras-keras hal berita tersebut, sambil melirik ke arah wanita tersebut, kuperhatikan sepertinya dia tidak mendengar juga, ahh gila benar kupikir asik sekali dia, atau sudah tulikah dia.

Sekarang aku sudah kehabisan ide untuk menarik perhatian dia, kembali aku ambil gelas kopi, lalu kembali kukocok lagi, pelan pelan lalu tambah cepat kocokanku, sambil kuperhatikan apakah hal yang kulakukan menimbulkan reaksi, ternyata tidak juga, yang ada malah kopiku keluar jalur dari gelas, yaitu pada berceceran di pinggir gelas. Mungkin terlalu keras kocokanku. Sambil nyeletuk agak keras “ahh sial basah deh kocokanku terlalu keras”. Selanjutnya aku nyari tisu untuk membersihkan meja, dan membersihkan ceceran kopi pada bibir gelas. Sambil kuperhatikan wanita didepanku, sekarang wanita didepanku mulai agak gelisah, dengan megerai-geraikan rambut kesamping kiri dan kesamping kanan, sambil menggigit bibirnya sesekali. Rupanya kosentrasinya terhadap wewman mulai hilang, mungkin dia sudah merasa terlalu lama duduk dan sudah mulai bosan dengan wewmannya, atau sudah merasa kehilangan dengan mie gorengnya, yang ada dipikiranku saat ini hanya itu.

Tak lama kemudian kuperhatikan dia terdiam hening tanpa gerakan sedikitpun lalu terdenganr suara “pak mie gorengnya belum jadi yah” tanya wanita tersebut “iyah kompornya belum bisa nyala nih neng” jawabnya. “pak kalau begitu mie gorengnya batal saja deh pak” timpal si wanita tersebut, “iyah tidak apa-apa neng” jawab sang penjual, lalu dengan bergegas tanpa menoleh kearahku dia langsung melangkahkan kakinya keluar, lalu kuperhatikan dia keluar sampai akhirnya dia memasuki tempat kostnya. Ternyata dia tinggal didepan warung ini.

“pak aku mie gorengnya aku juga tidak jadi deh pak, jadi berapa aku harus bayar?”tanyaku “seratus ribu aja” jawabnya, lalu aku bersiap untuk pergi tak lupa aku ambil senter sambil memperhatikan dengan seksama apakah ada yang tertinggal disini, setelah itu akupun bergegas pergi menuju tempat kost melalui jalan yang penuh kubangan tersebut. Dalam perjalanan aku kembali memikirkan siapakah gerangan wanita tersebut. Apakah wanita tersebut ada hubungannya dengan buku catatan bahasa indonesia?, aku pikir mungkin ada hubungannya, akupun belum menemukan jawabannya mengenai buku catatan bahasa indonesia.

Jalan ini begitu gelap, dan penuh kubangan tapi aku harus melewatinya untuk sampai ketempat kost, bayangan wanita dalam lamunanku tersebut telah melupakan segalannya mengenai kegelapan dan kubangan, yang aku pikirkan adalah wanita tersebut dan sesekali buku catatan bahasa indonesia.
Sekarang aku telah sampai di kamar, tampaknya semua teman – teman kost telah terlelap disini, teman – teman kostku disini tampaknya semuanya anak patuh pada peraturan dan taat pada kuliah, jarang yang suka bergadang atau keluyuran malam hari. Sepertinya hanya aku yang suka melakukan hal itu. Sepertinya aku telah ngantuk tapi otak aku tak mau berhenti memikirkan wanita tersebut.

Sekarang aku jatuhkan tubuhku keatas ranjang kesayanganku, sambil menghisap rokok diatas ranjang aku terus memikirkannya mengenai wanita tersebut. Bagaimana cara dia menggemgam wewman, bagaimana cara dia menggoyangkan rambutnya kekanan dan ke kiri, bagaimana dia menggigit bibirnya perlahan. Perlahan tapi pasti seperti menahan sesuatu, aku juga tidak tahu apa yang dia pikirkan sehingga sepertinya dia menahan sesuatu, menahan rasa bosan, atau menahan rasa ngantuk, atau menahan rasa lapar. Semuanya hanyalah tanda tanya yang menyelimuti pikiranku.

Buku catatan bahasa indonesia sekarang tergeletak dilantai, aku sekarang hanya memandangi buku tersebut, ada apa gerangan dengan buku catatan bahasa indonesia, sehingga membawaku ke warung indomie, badanku sekarang terasa sangat lelah, lelah karena perjalanan ini, aku perjalanan ini tidaklah panjang, tidak seperti biasanya aku merasakan lelah seperti ini, perjalanan ke warung indomie tidaklah jauh. Mungkikah catatan bahasa indonesia membuatku kelelahan seperti ini.

Yang membuatku merasa tambah lelah adalah aku teringat besok pagi aku harus kekampus mengumpulkan tugas kuliah, tapi yang membuatku agak sedikit lega adalah aku sudah mengerjakan tugas tersebut, tidak seperti biasanya. Aku sekarang harus tidur, agar besok aku bisa berangkat kekampus.

“Bruk bruk bruk bruk, slack bangun bangung” tidurku dikejutkan oleh suara temanku yang berusaha membangunkan aku, aku akhirnya bergegas kekamar mandi, dan setelah itu bersiap siap kekampus, itu suara debi, orang yang selalu rajin membangungkan aku dipagi hari, dan tidak pernah putus asa jika aku tak pernah benar-benar bangun ketika dibangunkannya.

Sekarang aku sudah siap, aku berdiri diatas tumpukan buku, dan tepat bediri diatas buku catatan bahasa indonesia, “bruk bruk bruk, slack mau berangkat bareng tidak” lagi – lagi aku aku dikagetkan oleh suara debi, “oke deb kita bareng” jawab aku. Akhirnya aku dan debi berangkat bareng kekampus, debi adalah rekan satu kelas aku yang paling rajin dan patuh pada peraturan,selalu riang dan menyenangkan. berbeda sekali dengan aku.

“slack tidak seperti biasannya kamu bisa bangun dibangunkan olehku dan mau berangkat bareng dengan aku, ada apa ini slack” tanya debi dengan riang. “gue juga heran kenapa tiba-tiba gue bisa bangung pagi” jawabku. “debi sebenarnya ada yang mau kukatakan padamu, aku mau nitip ngumpulin tugas ini, aku tidak bisa masuk kekelas, aku lapar banget belum sarapan, aku mau kekantin ” “oh jadi gitu, dasar kamu slack, yah sudah tidak apa-apa”, dan akupun langsung bergegas membelokan diri kearah kantin. Mataku hari ini sangat jeli, memperhatikan setiap mahasiswi yang lewat, barangkali aku bisa kembali ketemu dengan wanita semalam.

Sepanjang perjalanan menuju kantin, mataku tak pernah berhenti memperhatikan setiap mahluk manusia yang lewat dihadapanku, sampai pada akhirnya langkahku terhenti oleh meja kantin, tak terasa aku sudah sampai dikantin, kuperhatikan sekeliling kantin, nampaknya aku tidak bisa menemukan apa yang aku cari. Aku langsung terduduk, sambil menghisap rokok, lalu tak lama kemudian aku pesan kopi, yah inilah temanku rokok dan kopi. Aku duduk paling pojok dikantin agar aku dapat memandang seluruh isi kantin dengan pandangan yang luas. Yah inilah kebiasaanku. Duduk dipojok dan mojok dengan roko dan kopi.


Mataku sekarang tertuju pada pintu kantin, setiap manusia yang masuk aku perhatikan apakah dia wanita semalam, tidak terasa sudah berjam – jam aku duduk disini, tidak juga dapat menemukan wanita tersebut. Kuperhatikan diruangan kantin ini begitu banyak wanita, tapi kenapa wanita semalam tersebut tidak juga muncul. Kopi telah habis pula.

“slack ngapain kamu, ngelamun aja disini” lagi – lagi aku dikejutkan oleh suara debi. “slack temanin aku makan disini” “oke – oke aku temenin” “slack kamu sudah makan?” “belum aku sudah kenyang dengan asap rokok dan kopi”, “ huh dasar kamu slack”. Lamunan mengenai wanita semalam telah di bubarkan oleh suara debi.

“slack deb makan dulu yah”, “oke oke makan aja” kuperhatikan debi hari ini begitu ceria “slack kenapa sih kamu jarang sekali masuk kekelas?” “buat apa masuk kekelas kalau aku bisa pinjam catatan kamu” “ahh kamu” “makannya yang cepat yah aku sudah mulai ngantuk nih deb” “slack kamu hari ini tidak kemana-mana khan?” “tidak memangnya kenapa?” “komputer deb rusak, aku mau pinjam komputer kamu buat bikin laporan kegiatan himpunan mahasiswa” “pakai aja deb, paling aku juga tidur, tapi jangan berisik yah, pulang sekarang yuk deb”

aku sekarang sudah terbaring diatas kasur, rasa kantuk yang amat sangat telah mendorongku untuk membelai kasur, bahkan aku telah melupakan rasa lapar yang menggodaku. “bruk bruk bruk bruk slack aku pinjam komputernya” tiba – tiba aku dikagetkan kembali oleh suara debi “masuk aja deb, pintu tidak dikunci” aku memang jarang mengunci pintu kamarku, kecuali jika aku pergi. Kubiarkan debi memakai komputerku sementara aku tertidur, kubiarkan mimpi menjemputku. Beberapa saat aku tertidur, sampai pada akhirnya aku dibangunkan oleh rasa lapar yang amat sangat. Saat kubangun kuperhatikan debi masih sibuk dengan komputer.

Kami berdua memang sudah sangat akrab, kukenal debi semenjak pertama melangkahkan kaki di kampus, kami satu kelas, dan debi adalah mahluk paling pintar dikelas kami. Aku akrab dengan debi karena aku sering pinjam catatan kepadanya. Debi punya hobi berenang dan itulah yang membuat tubuhnya tetap langsing dan seksi.

Sepertinya debi sangat serius dengan komputer, dan aku sangat lapar, “deb cari makan” “oke deh” akhirnya kami pergi makan , sampai di warung aku dikejutkan oleh kehadiran wanita wewman, “deb kamu kenal dengan wanita yang duduk dimeja dengan lampu?” “iyah tahu, dia mahasiswi baru, dia tinggal dengan temanku suse”, beberapa kali aku ketemu dia waktu ketempat suse, memangnya ada apa?” “ ahh tidak ada apa-apa”. Kuperhatikan si wanita wewman tersebut, “deb namanya siapa ?” “unix” “oh unix namanya” dia sepertinya sendirian disini. Ingin aku perhatikan lebih lanjut tapi aku tidak enak dengan debi.
Sekarang kami telah sampai sampai di tempat kost kembali, rupanya debi telah selesai dengan komputerku, aku sekarang hidupkan komputer dan menyalakan musik. “kamu sudah tidak pakai komputer ini lagi kan” “tidak aku ingin istirahat dulu” kuperhatikan debi sepertinya telah kelelahan, dengan baju yang agak longgar, dan rok mini yang ia kenakan, debi tidur-tiduran sambil membaca majalah, kadang sesekali memberitahu aku apa yang ia baca.

Selagi aku asik dengan komputer, aku tidak mendengar suara debi, kuperhatikan rupanya dia sudah tertidur dengan asiknya dikasur, kuperhatikan dia tidak memperhatikan dan menjaga posisi tidurnya, sehingga payudaranya sedikit terlihat dan pahanya tersingkap, kupikir lebih baik kumatikan lampu agar tidak terlihat sehingga aku tidak berpikir atau berfantasi yang macam-macam terhadap dia.
Kini aku hanya ditemani cahaya hologram, di tahun 2040 komputer tidak butuh layar monitor. Sekarang pikiranku kembali ditarik oleh buku catatan bahasa indonesia. Jika kupikir bahasa adalah cara bagaimana kita menjalin hubungan, bahasa bukan untuk komunikasi, komunikasi tidak butuh bahasa, tapi butuh perantara dan lawan. Seperti kata hegel, dialetika adalah hubungan antara sintesis dan antitesis, hal ini juga terjadi pada komunikasi. Tanpa lawan komunikasi tidak bisa terjalin dengan baik.

Sekarang rasa kantuk telah menghantuiku, kunyalakan lampu, segera mataku tertuju kepada pemandangan payudara dan paha debi yang makin terlihat dengan jelas. Ketika teknologi transportasi berkembang dengan pesat, dimana kecepatan bukan lagi masalah, maka dunia menjadi tidak berjarak. Ruang menjadi milik bersama. Kembali kumatikan lampu, lalu aku membereskan buku – buku yang berserakan dilantai agar aku bisa tidur diatas karpet lantai ini. Kubiarkan debi tertidur pulas dengan kebebasan mengungkapkan keindahan miliknya. Demikian juga aku, aku biarkan diriku tertidur sebagai pelepas dahaga akan rasa lelah.

“deb weekend kemana yah, ke paris hanya berjarak dua jam” “pengen juga sih ke paris walau sudah sering kesana, tapi aku lagi pengen berenang nih, berenang aja deh” “oke deh kita berenang” dunia makin tidak berjarak sejak diketemukan teknologi quantum speed hasil riset dari PT. DI, PT. DI adalah perusahaan terkemuka didunia yang berasal dari negara indonesia, yang kiprahnya nyaris membuat bangkrut Boeing. Dengan teknologi quantum speed ini kecepatan diatas 20 mach dapat dicapai dengan mudah. “The world is flat with internet, but the world is no space with speed “ ini adalah kata-kata yang pernah di ucapkan oleh almarhum Roy Suryo pakar telematika legendaris, yang sempat jadi menteri komunikasi dan informasi selama dua periode.

Sekarang kami sudah berada di kolam renang, sementara debi sudah sibuk di kolam renang, aku sementara menikmati pemandangan sekitar kolam renang sambil menikmati asap rokok. Mataku dibuat sibuk oleh pemandangan wanita – wanita yang berbikini, begitu banyak wanita seksi disini dengan bikininya. Sementara mataku sibuk dengan pemandangan, tiba-tiba kulihat sesuatu yang mengingatkan aku terhadap buku catatan bahasa indonesia. Apakah kita perlu bahasa untuk menyatakan keindahan tubuh mereka, ataukah mereka memerlukan bahasa untuk menjelaskan bahwa tubuh mereka indah. Kuperhatikan disini ada dua gadis remaja yang sedang duduk-duduk santai sambil ngobrol dekat dengan tempat duduk ini. Mereka berbicara menggunakan bahasa indonesia. Yah aku mendengarnya samar-samar. Tapi aku dapat memastikan bahwa bahasa yang dipakai adalah bahasa indonesia, secara samar aku mendengarnya. Secara samar aku mendengar mereka membicarakan ukuran bikini dan model bikini yang mereka pakai. Tak lama kuperhatikan setelah itu salah satu dari mereka pergi kembali berenang, sementara yang satu tetap tinggal. Ketika hanya tinggal satu orang tidak terdengar lagi bahasa itu, apakah bahasa telah mati ketika hanya tinggal satu orang.


“hai lagi ngapain kamu bengon aja” kembali aku dikagetkan oleh suara debi. Debi nampak seksi dengan pakaian renangnya, hampir sebagian besar payudaranya dapat terlihat dengan jelas, sehingga aku harus menjaga pikiranku, karena aku sekarang hanya memakai celana renang. Posisiku sekarang adalah tiduran dikursi menghadap keatas langit, debi berdiri tepat didepan mukaku, sambil kami tetap berbincang-bincang, debi tetap berdiri. Sehingga bagian sensistifnya jadi pemandangan satu-satunya.dengan celana renang tipis, aku dapat melihat dengan jelas bagaimana bentuknya dibahasakan oleh gerakan pinggul kekanan dan kekiri dengan hiasan sisa-sisa tetes tetes air yang melapisi setiap titik ditubuhnya, dan bagaimana air berjatuhan ketika debi berbicara sambil menggoyangkan tubuhnya kekanan dan kekiri, sehingga tetes airpun ikut terayun – ayun hingga terjatuh mengikuti gerakan tubuh debi.

sepertinya aku harus merubah posisi tidurku, agar menjadi lebih aman dan terkendali. Sambil mendengarkan pembicaraan debi, aku juga tidak begitu mengerti apa yang dibicarakan debi, karena pikiranku terbagi oleh pemandangan yang dibuat oleh debi. Posisi tidurku sekarang telah berubah tapi efek gaya gravitasi menyebabkan aliran darah dari atas kebawah makin cepat. Sepertinya aku harus mencari solusi untuk meredam aliran darah dari atas kebawah, sepertinya minum dapat mengatasi hal ini “deb sepertinya aku harus pesan minum aku haus nih”

debi rupanya telah kelelahan dan beristirahat di kusri tidur sambil menikmati minumannya, aku sepertinya tergoda oleh bujukan air yang meliuk – liuk menari di depanku yang akhirnya membuatku untuk turun kekolam renang untuk berenang. Sementara debi istirahat aku asik berenang, di kolam renang ini kulihat tidak terlalu ramai dan tidak terlalu sepi, masih nyaman untuk menikmatinya. Kuperhatikan yang berenang disini mayoritas wanita, pemandangan yang dapat membuat setiap lelaki merasa rugi apabila mengedipkan matanya.

Setelah berenang beberapa kali bolak balik dari ujung ke ujung, akhirnya beristirahat dipinggir kolam renang, bersender di pingiran kolam renang, kuperhatikan mereka yang sedang berenang, mereka tunduk oleh air, dan diperintah oleh air untuk menggerakan tubuhnya untuk dapat melaju diatas air. Air adalah media optic paling modern disaat ini, ternyata air adalah bukan hanya sebagai media optic yang pasif tapi juga media aktif yang dapat memerintahkan object yang berada padanya. “Apabila kau tunduk padaku maka kau akan berada diposisi yang kau mau, apabila kau tidak tunduk padaku maka kau akan tenggelam” itulah yang dikatakan air padaku saat ini. Apakah air butuh bahasa untuk mengatakan perintahnya, air tidak menggunakan bahasa tapi menciptakan bahasa.

Sekarang aku naik keatas, kulihat debi sedang terlentang diatas kursi tidur sibuk mengolesi tubuhnya dengan lotion. Akupun kembali rebahan diatas kursi, tidak ada suarapun yang keluar dari mulut debi. Sepertinya sedang dia sedang menikmati lotion. Aku kembali menikmati pemandangan wanita-wanita berbikini yang sedang berenang. “slack bantu aku donk” “bantu apa deb?” “bantu aku pakai lotion untuk bagian belakang tubuhku” “ohh gitu” aku usap dari bagian pundak lalu turun kebawah perlahan – lahan, aku usapi dengan lotion sangat perlahan, sampai tidak berapa lama kemudian nampaknya debi tertidur. Tidak ada suara yang keluar, matanyapun terpejam. Sudah sampai pinggul kuulangi lagi dari atas usapanku, waktu dibagian bawah pundak terlihat bagian samping payudaranya yang tidak tertutupi bikininya, karenan ukuran bikininya terlalu kecil bagi payudara debi maka bagian samping payudaranya dapat terlihat, karena pikiranku terfokus kearah sana, maka secara tidak sengaja tanganku menyentuh bagian samping payudaranya. Kuperhatikan tidak ada reaksi dari debi, lalu kuulangi lagi sentuhan dibagian tersebut secara perlahan – lahan, rupanya debi tidur nyenyak sekali atau pura-pura tidak tahu, karena tidak ada reaksi sedikitpun lalu aku terdiam sejenak pandanganku kualihkan ke bagian pahanya untuk mengalihkan perhatian pikiranku agar tidak keterusan, paha yang mulus sekali putih bagaikan salju. Setelah itu aku langsung berhenti sebelum debi terbangun.

Aku bangunkan debi, “deb sudah selesai, bagian mana lagi?” “sudah cukup slack kita pulang aja yuk” kuperhatikan wajahnya memerah. Seperti menahan malu. Sepanjang perjalanan pulang kami tidak ada pembicaraan, kami saling terdiam, dan pikiranku juga masih terbayang-terbayang oleh kejadian tadi dikolam renang, kupikir betapa beraninya aku menyentuh bagian sensitifnya debi., sepertinya debi tahu dengan apa yang kulakukan terhadap bagian tubuhnya.

Begitu sampai tempat kost kami langsung masuk kamar kami masing-masing, dan selama beberapa hari debi tidak main kekamarku, tidak seperti biasanya debi hampir tiap hari pasti mampir kekamarku . Kupikir biarlah mungkin debi juga ada kesibukan lain. Aku tahu debi adalah anak baik – baik dan kuyakin baru aku yang menyentuh bagian sensitifnya.
Sekarang aku sedang berada di subway, subway adalah kereta api bawah tanah, aku ingin pergi kesebuah toko buku ditengah kota, dan subway adalah sarana yang paling efektif untuk mencapai kesana, aku berdiri dekat pintu, dekat pintu adalah tempat duduk favoritku, karena aku dapat melihat pemandangan orang yang keluar masuk. Kebetulan subway lumayan penuh, aku berdiri berdesak- desakan dengan penumpang lainnya. Setelah beberapa stasiun pemberhentian suasana dalam kereta ini makin padat, beragam orang berkumpul jadi satu disini disatukan oleh gerbong kereta ini, tidak ada keringat disini karena ac telah menutup pori-pori yang ada didalam gerbong ini tanpa kecuali tanpa memandang siapakah penumpang itu. Orang -orang didalam sini saling berdesak-desakan dan saling bersentuhan tanpa merasa keberatan untuk disentuh.

Sekarang aku telah tiba distasiun pemberhentian tujuanku, begitu sampai distasiun bawah tanah ini, aku mampir disebuah toko yang menjual makanan dan minuman ringan, untuk melepaskan dahaga sejenak, didalam stasiun yang luas ini terdapat banyak toko, seperti halnya mall, kamu bisa dapatkan apa yang kamu mau disini, bahkan disini bisa menjumpai galeri lukisan.

Setelah sesaat aku disini melepaskan dahaga, lalu aku menuju pertokoan yang berada dekat dengan stasiun ini, setelah beberapa saat didalam toko buku, ada satuhal yang menarik pandanganku, yaitu buku bahasa indonesia yang berdampingan dengan kamus bahasa inggris. Bahasa indonesia berdampingan dengan bahasa inggris tanpa ada batas pemisah. Sewaktu aku sedang memandangi kedua buku tersebut, tiba – tiba ada seorang wanita disampingku mengambil buku kamus bahasa inggris tersebut, tiba – tiba aku juga ingin menjamah buku kamus bahasa inggris tersebut. Karena aku ingin tahu kenapa bahasa inggris bisa berdampingan dengan bahasa indonesia. Apakah ada yang istimewa dari buku tersebut. Walaupun ada kamus bahasa inggris lainnya didekat sini, tapi aku ingin yang berdampingan dengan buku bahasa indonesia. Sekarang aku sendiri jadi berpikir, kenapa pikiranku yang secara historis sudah terbenam mengenai bahasa indonesia, tiba-tiba dengan mudah teralihkan ketika melihat kamus bahasa inggris. Kuperhatikan juga wanita yang mengambil kamus bahasa inggris tadi, wow wanita yang sangat sexy pikirku. Dengan segera tatapan mataku menyapu seluruh tubuhnya, sepertinya wanita tersebut mengetahui dengan perlakuanku terhadapnya.

Aku sepertinya cukup lama ditoko buku ini, dan sekarang aku memutuskan untuk kembali ke tempat kost, di dalam kereta aku dikejutkan oleh wanita yang tiba-tiba duduk disebelahku, “bangku ini kosongkan” tanya wanita tersebut “yup kosong”jawabku. Kuperhatikan wajahnya, ternyata wanita tersebut adalah wanita yang kutemui di toko buku tadi. Suasana kereta kali ini tidak sepenuh sewaktu berangkat tadi, walaupun semua bangku terisi pebuh tapi hanya sedikit yang berdiri. pada akhirnya kami berbincang-bincang, kami berbincang -bincang seputar buku-buku yang berada di toko buku tadi.
sampai pada akhirnya diketahui bahwa dia adalah seorang karyawati disebuah perusahaan swasta, sampai pada akhirnya perbincangan kami diakhiri dengan tukeran nomer hand phone. Dia bernama html. Tidak terasa setelah kami berdiam beberapa saat, terdengar suara dari bibir html “slack aku turun distasiun pemberhentian berikutnya” “ohh kalau aku masih 2 kali stasiun pemberhentian lagi” tidak berapa lama kemudian keretapun berhenti, lalu html melangkah keluar, kuperhatikan ada tas plastik yang tertinggal, tidak tahu kenapa tiba – tiba aku terdorong untuk ikut keluar juga untuk mengantarkan tas plastik tersebut kepada html, tidak lama setelah html keluar. Hampir saja aku terjepit pintu gerbong. Setelah turun aku berlari mengejar html, “html tunggu” “bukankah kamu seharusnya tidak turun disini” “iyah benar, ini tas plastikmu ketinggalan” “ohh iyah terimakasih slack” “kalau gitu kamu mampir saja kerumahku, rumahku tidak jauh dari sini” “boleh juga deh”


tidak lama kami berjalan, sampai juga dirumah html, “kamu sendiri dirumah ini”, “iyah slack, aku kontrak rumah ini setelah aku dapat pekerjaan kebetulan rumah kontrakan ini dekat dengan kantor, jadi aku ngambil kontarakan disini” “slack kamu duduk aja disini, aku kedalam sebentar” “oke” setelah beberapa saat menunggu, html belum keluar juga, aku hanya sibuk memandangi ruangan dalam rumahnya, kuperhatikan disini lebih dominan oleh lemari, yang berisikan buku-buku yang tertata rapi bagaikan perpustakaan saja, aku berdiri mendekati lemari buku yang ada didekatku, kuperhatikan judul – judul buku yang ada lemari tersebut, sampai pada akhirnya aku menemukan sebuah buku yang sangat menarik menurutku, “bagaimana menggunakan bahasa yang baik dan benar” aku pikir ini adalah buku yang sangat menarik.

Kumenunggu sudah cukup lama, kenapa belum keluar juga html, kudengar suara air bergemiricik didalam sana, rupanya html sedang mandi, rupanya aku harus menanti html keluar, tidak berapa lama kemudian akhirnya html keluar dengan membawa minuman untuk aku. Dengan rambut yang tergerai dan masih basah, cukup membuat mataku dibius olehnya dengan penampilan pakaian kaos yang ketat membuatku makin tidak konsentrasi. “maaf slack agak lama tadi, soalnya udara disini panas, sehingga aku harus mandi” aku tak dapat mengomentari perkataannya karena konsentrasiku telah hilang dibius oleh gerak – gerik dan lambaian tubuhnya, gerakan tubuhnya menghangatkan tubuhku dengan sangat cepat “boleh kuminum airnya” “silahkan slack” html duduk didepanku, air minum telah meredakan hangatnya tubuhku “lumayan panas juga udara disini” “iyah benar slack, indonesia sekarang suhu udaranya sudah tidak mulai terkendali akibat dari global warming” “iyah dan indonesia adalah penyumbang global warming terbesar nomer tiga setelah amerika dan china” sekarang indonesia telah menjadi negara industri yang cukup maju, tapi dampaknya adalah indonesia jadi penyumbang global warming terbesar nomer tiga, itu adalah risiko yang harus dialami oleh negara – negara industri maju.


Indonesia telah mengalami kemajuan yang sangat pesat 40 tahun ini, tapi dalam kemajuan itu masih terjadi ketimpangan dan kesenjangan ekonomi dimana-mana, pembangunan hanya terpusat di pulau jawa sedangkan pulau – pulau lainnya hanya jadi penonton dan jadi sapi perahan, buruh- buruh tenaga kerja mempunyai penghasilan yang sangat tidak adil, hanya dapat hidup dengan kebutuhan yang sangat terbatas. Perekonomian dan modal berputar dengan sangat cepat, tapi perputaran perekonomian mempunyai distribusi yang tidak simetris, hanya berputar dikalangan atas, yang kaya makin kaya, yang miskin tetap miskin. Yang pintar tetap makin pintar, yang bodoh tetap bodoh.

Setelah berbincang-bincang sekian lama akhirnya aku permisi untuk pulang. “kalau ada waktu main kesini slack” “oke”

sampai tempat kost, aku langsung ke kamar debi, mau tahu ada perkembangan apa saja dikampus, karena sudah lama aku tidak ke kampus. “deb ada didalam?” “masuk saja slack, tidak dikunci” “oke” kulihat debi sedang tiduran di kasur, “deb gimana kabarnya?, kabar kampus juga gimana, aku sudah lama tidak kekampus” aku berbicara sambil duduk disamping debi yang sedang tiduran. “aku baik – baik saja slack , dikampus tidak ada perkembangan apa-apa, semuanya biasa-biasa saja, dan berjalan seperti biasanya”

“Punya majalah baru deb?” “ada ambil saja diatas meja, dari mana slack seharian ini” “dari jalan – jalan ketoko buku” “wah asik donk lain kali ajak – ajak debi donk” rupanya debi telah kembali seperti biasanya senyumnya telah tampak dikeduabelah pipinya, setelah beberapa hari ini aku tidak melihat senyum di pipinya yang merah itu kalau aku bertemu dengannya. “deb majalah ini kupinjam yah” “aku mau baca dikamarku” “oke slack bawa saja”.

Sampai dikamar aku langsung baca majalahnya debi, ini majalah wanita, isinya mengenai hal – hal yang berhubungan dengan wanita. Kubaca halaman demi halaman, isinya semuanya hampir sama mengenai kewanitaan, wanita memang mahluk yang sangat penuh misteri. Tidak lama aku membaca majalah ini tiba – tiba rasa kantuk menjemputku sampai pada akhirnya aku tertidur. Tidak terasa kemudian setelah beberapa jam aku tertidur, aku terbangun, terbangun karena lapar.

Sepertinya aku harus pergi ke warung indomie, akhirnya aku memutuskan untuk pergi kesana, sampai disana seperti biasa aku langsung pesan indomie goreng dan kopi. Tempat ini sepi tida ada siapa – siapa selain sang penjual.Sambil menunggu hidangan mie goreng, sambil baca koran hari ini, “mas indomie gorengnya satu” kudengar suara wanita, setelah kulihat ternyata wanita wewman (unix). Setelah memesan unix langsung kembali disibukan oleh wewman. Unix sepertinya tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya. Matanya hanya memandang layar wewman, dengan wajah tanpa ekspresi sama sekali.

“ini kopinya” “oh terimakasih” sekarang waktunya untuk menikmati kopi dan asap rokok. Kupikir ini waktunya untuk mulai mencari perhatian si unix. Dimulai dengan aku benturkan sendok ke cangkir, “ting ting ting ting” kulihat masih tidak nengok juga, berarti harus ganti cara. Kebetulan dia duduk didepanku, kurasa asap rokok mungkin dapat mencapainya, dan sepetinya dapat mengganggu konsentrasinya, oke kuhisap dalam – dalam asap rokok lalu kutahan beberapa saat dan setelah itu kusemburkan asap rokok wajahnya, setelah itu kulihat masih tidak ada reaksi juga, sepertinya kurang banyak asapnya, kucoba lagi kuhisap dalam – dalam, lalu kusemburkan kembali asap rokok ke hadapan wajahnya. Kali ini asap rokok lebih banyak dari yang pertama, tapi kuperhatikan masih tidak bergerak juga, kucoba kembali, kuhisap dalam – dalam, lalu kusemburkan kembali asap rokok ke hadapan wajahnya. Dan kali ini tekanan semburan asap lebih diperkuat, sehingga kepulan asap tidak menyebar. Kembali kuperhatikan tidak ada respon sama sekali, tapi tangannya diangkat sedikit untuk mengusir asap, tapi matanya tetap menghadap kepada wewman. Berarti ada peningkatan nih walaupun sedikit, berarti juga harus kucoba lagi, kali ini hisapanku lebih dalam lagi, kutahan agak lama agar asapnya ketika tersembur mempunyai tenaga ketika menyentuh wajahnya. Setelah kutahan agak lama, akhirnya kembali kusemburkan asap rokok tersebut mengarah kewajahnya. Kutunggu reaksinya, kuperhatikan, selain mengangkat tangannya sambil mengipas-ngipaskan asap yang menerpa wajahnya. Kali ini dia mengangkat wajahnya perlahan, lalu menatap kearahku, “hai asap rokoknya donk” “ohh maaf asapnya nakal yah” tidak ada komentar apa – apa lagi setelah aku mengatakan hal itu kepada dia.

Tidak berapa lama kemudian rupanya mie goreng aku dan punya unix telah jadi, kami memulai makan bsecara bersamaan, tidak ada suara yang keluar dari mulut kami berdua selama beberapa lama saat kami makan hanya suara sendok dan garpu yang berlomba saling mendentingkan suara -suara, tiba – tiba aku iseng nyeletuk “enak banget nie mie nya pake apa nih bumbunya” kuperhatikan dia mengangkat wajahnya, dan melirik sebentar kearahku dan segera kembali menundukan wajahnya.

Selagi asik aku menikmati hidangan mie, tiba-tiba terdengar suara kursi yang terdorong, rupanya dia telah selesai makan, cepat sekali dia makannya. Sambil berdiri dia meletakan uang 10 US Dollar didekat piring. Di tahun 2040 mata uang rupiah tidak dipakai lagi digantikan oleh US Dollar semenjak 20 tahun yang lalu. Setelah itu kulihat dia melangkahkan kaki dengan langkah yang cepat keluar meninggalkan warung indomie ini menuju tempat kostnya yang berada di depan warung ini.

Setelah itu menyaksikan langkah-langkah yang terburu-buru, aku kembali menikmati asap rokok, kali ini ditemani suara alunan musik yang lagi populer saat ini, dari group musik yang namanya “berantakan” judul lagu tersebut “selamat tinggal”

Kekuatan untuk mengucapkan selamat tinggal
akankah kata akan terucap jika semuanya telah hilang
langkah demi langkah meninggalkan jejak
jejak selamat tinggal

jejak langkah adalah kata-kata terkuat
kata-kata terkuat dalam mengungkapkan
mengungkapkan sesuatu yang telah hilang
ketika jejak melambaikan tangan
itulah ucapan selamat tinggal
ucapan selamat tinggal

seperti kaki yang tak bersuara ketika
menapakan pijakannya diatas lantai
kaki tak pernah berkata apapun
hanya lantai yang menjerit
mengatakan selamat tinggal

Selamat tinggal
selamat tinggal

kini rokok dan kopiku telah habis, berarti aku harus kembali ketempat kost. Kutinggalkan uang diatas meja, lalu aku melangkahkan kaki menuju tempat kost.

Sampai ditempat kost aku mampir kekamar debi, barangkali saja belum tidur “deb masih hidup?” “masuk saja slack tidak dikunci” “belum tidur deb?” “belum slack, lagi tidak bisa tidur, kamu?” “sama lagi tidak bisa tidur juga” “slack besok libur kemana yah asiknya?” “tidak tahu” “oh gitu” kulihat debi sedang asik bermain dengan bonekanya, boneka tersebut diraba – raba di peluk – peluk, itulah nasib boneka tidak bernyawa tidak mempunyai rasa tidak mempunyai gairah, apapun yang dilakukan pemiliknya boneka tersebut tidak akan merasa keberatan. “deb aku cabz dulu kekamar” “oke”.










Bagian II (Beku)

Sekarang hari libur aku seharian tidur ditempat kost, mau meninggalkan kasur rasanya berat sekali, malam ini rencananya kemana yah, perpustakaan pinggir kampus. Aku menyebutnya perpustakaan pinggir kampus karena letaknya dibagian pinggir lingkungan kampus, dan nasibnya selalu terpinggirkan. Perpustakaan ini didirikan atas inisiatif anak-anak yang tidak puas dengan buku-buku yang berada di perpustakaan milik universitas. Di perpustakaan inilah tempat anak-anak biasanya anak-anak yang masih peduli terhadap nasib negara dan kampus berdiskusi dan berkumpul.

Kulihat anak-anak pentolan perpustakaan lagi berkumpul ada red, bitch-x, fedora, gento dan sun seperti biasa mereka sedang berdiskusi mengenai masalah kampus yang tidak pernah bisa berjalan dengan baik dan masalah negara yang sedang panas ini. Red dengan rambut gondrongnya tidak pernah bisa diam dengan masalah-masalah yang terjadi di negara ini, gaya bicaranya yang santai tapi sangat tajam. bitch-x adalah seorang yang tidak begitu banyak bicara tapi punya wawasan yang sangat luas dalam hal memecahkan masalah secara teoritis, Fedora kalau aku bilang sih kloningannya red, tapi masih lebih stabil red. Gento lebih banyak melakukan kegiatan diluar, boleh dibilang sebagai intelijennya perpustakaan. Sun lebih banyak melakukan kegiatan dalam negri kampus, boleh dibilang intelijennya dalam negri kampus

“slack kamu tahu cara menghadapi para birokrat kampus yang punya mental konservatif yaitu mentalitas yang menghalang – halangi kemajuan kampus itu sendiri, mentalitas itu secara gawat telah mempersempit dan membatasi pandangan mereka, seperti bagaimana mereka menaikan tarif biaya pendidikan tanpa memperhitungkan dampaknya bagi mahasiswa. Dan yang lebih parah lagi bagaimana mereka tidak memberikan prioritas yang tinggi terhadap anggaran untuk fasilitas laboratorium kampus ini” tanya red

Fedora langsung mengomentari “bukankah hal ini selalu terjadi dalam sebuah institusi yang dikendalikan oleh masyarakat yang tidak pernah berpikir untuk maju” “kalau mahasiswa pada umumnya tidak pernah keberatan dengan hal – hal tersebut, berarti hal tersebut adalah wajar ” komentar bitch-x “bagi sebagian besar orang memang wajar, karena mereka tidak memahami pentingnya kemajuan pendidikan” komentar gento. “setuju dengan gento” sahut sun “aku tidak punya ide apa-apa” komentar aku.

“aku cuma pengen ngopi – ngopi dan meroko – roko disini, hehehehe” “ahh sial kamu slack aku sudah bicara serius dan panjang lebar hehehehe” komentar red “aku sekarang lagi berpikir bagaimana caranya menurunkan presiden” “ahh gila kamu slack “ komentar red.

“sekarang aku sedang menyusun konsep untuk menyatukan seluruh mahasiswa yang ada di indonesia, bukan mahasiswa yang berada di indonesia saja tapi seluruh mahasiswa indonesia yang ada diseluruh dunia, untuk bersatu” ujar gento.

“tapi sekarang BEM yang kita miliki mandul, tidak bisa diharapkan hanya sibuk mengurusi kegiatan rutinitas yang seharusnya tidak perlu ditangani oleh BEM”

“Iyah BEM yang kita miliki kini hanya sibuk ngelap pantat para birokrat kampus, semuanya tidak beres, laporan pertangung jawaban tahunan saja sampai terjadi keributan, bagaimana mungkin kita bisa mengharapkan BEM, lebih baik kita maju sendiri” komentar aku.

“oke – oke semua yang kita bicarakan saat ini sebaiknya dibuat dokumentasinya, biar progresnya dapat terlihat” komentar red.

sekarang aku telah tiba di tempat kost, kubawa oleh – oleh berupa buku dari perpustakaan pinggiran kampus, buku tersebut adalah “seni dan kehidupan sosial” karangan Georgy Valentinovich Plekhanov, beliau adalah seorang revolusioner Rusia sekaligus pendiri Marxisme di Rusia dan dikenal sebagai “Bapak Marxisme Rusia.” karya-karya terbaiknya pada bidang sejarah, filsafat, estetika, sosial dan politik, khususnya filsafat materialisme historis, merupakan kontribusi yang sangat berharga bagi perkembangan pemikiran ilmiah dan budaya progresif.

Dalam buku tersebut ada tertulis:
Perihal hubungan seni dengan kehidupan sosial, merupakan masalah yang selalu muncul dalam setiap kesusastraan yang telah mencapai suatu taraf tertentu didalam perkembanganya. Yang paling sering, masalah itu dijawab dengan salah satu dari dua pengertian yang secara langsung bertolak belakang. Ada yang menyatakan: manusia tidak diciptakan untuk hari sabbath, melainkan hari sabbath itu untuk manusia; masyarakat tidak diciptakan untuk seniman, tetapi seniman untuk masyarakat. Fungsinya ialah untuk membantu perkembangan kesadaran manusia, membantu memajukan sistem sosial. Yang lain, dengan tegas menolak pandangan ini. Menurut pendapat mereka, seni merupakan tujuan pada dirinya sendiri; untuk mengubahnya menjadi sebuah alat guna mencapai suatu tujuan lain, sekalipun yang paling mulia, berarti akan memerosotkan martabat penciptaan kreatif.

Tetapi aku berpendapat bahwa seni dimulai ketika seseorang membangkitkan kembali dalam dirinya sendiri emosi-emosi dan pikiran-pikiran yang telah dialaminya dibawah pengaruh realitas sekeliling dan menyatakannya dengan bayangan-bayangan tertentu. Sudah dengan sendirinya, bahwa dalam bagian terbesar kejadian, ia melakukan itu dengan sasaran menyampaikan yang telah dipikirkannya kembali dan yang dirasakannya kembali pada orang-orang lain. Seni adalah suatu gejala sosial.

Aku akan mengatakan seketika, dan tanpa sedikitpun berputar-putar, bahwa aku memandang seni, seperti memandang semua gejala sosial, dari titik pandang konsepsi materialis mengenai sejarah.

Dalam pendapat Tolstoi, seni menyatakan emosi-emosi orang, dan kata-kata dari pikiran-pikiran mereka. Ini tidak tepat. Kata-kata melayani orang tidak hanya untuk menyatakan pikiran-pikiran mereka, tetapi juga emosi-emosi mereka. Buktinya: persajakan, dengan media berupa kata-kata.

Count Tolstoi sendiri mengatakan:
untuk membangkitkan kembali pada seseorang suatu emosi yang pernah dialami dan, setelah membangkitkannya kembali, menyampaikannya melalui gerakan, garis, warna, bayangan-bayangan yang dinyatakan kata-kata, sedemikian rupa sehingga orang-orang lain dapat mengalami emosi yang sama disitulah letak seni. Dari sini sudah jelas bahwa kata-kata, sebagai alat pergaulan manusia, tidak dapat dipandang sebagai sesuatu yang khusus dan berbeda dari seni.

Juga tidak benar bahwa seni hanya menyatakan emosi-emosi mereka, tidak, seni menyatakan keduanya sekaligus, emosi-emosi mereka dan pikiran-pikiran mereka menyatakannya, namun, tidak secara abstrak, melainkan dalam bayangan-bayangan yang hidup. Dan ini merupakan ciri pembedaan yang utama. Dalam pendapat Count Tolstoi, “seni dimulai ketika seseorang, dengan maksud untuk menyampaikan pada orang lain suatu emosi yang pernah dialaminya, membangkitkan kembali pada dirinya sendiri dan menyatakannya dengan tanda-tanda eksternal tertentu. Tetapi aku berpendapat bahwa seni dimulai ketika seseorang membangkitkan kembali dalam dirinya sendiri emosi-emosi dan pikiran – pikiran yang telah dialaminya dibawah pengaruh realitas sekeliling dan menyatakannya dengan bayangan-bayangan tertentu, sudah dengan sendirinya,bahwa dalam bagian terbesar kejadian, ia akan melakukan itu dengan sasaran menyampaikan yang telah dipikirkannya kembali dan dirasakannya kembali pada orang-orang lain. Seni adalah suatu gejala sosial.
Pendapat tadi adalah menurut G. Plekhanov dan Count Tolstoi, disini aku ingin menambahkan bahwa seni posisinya dalam kehidupan sosial adalah sebagai fondasi dari segala bentuk kultur sosial yang mana tercipta dari kebebasan untuk mengungkapkan sesuatu yang ada dalam dirinya. Sebagai contoh negara-negara yang terlalu menekan dalam mengungkapkan sesuatu yang ada dalam dirinya, maka kualitas sosial masyarakat tersebut tidak sebagus di negara-negara yang lebih membebaskan mengungkapkan sesuatu yang ada dalam dirinya.

Sekarang terdengar sayup – sayup suara musik dari grup “berantakan”

beku hanyalah beku
aku tidak dapat mengalir
dalam beku
tetap terbaring dalam peti udara

namamu beku
aku adalah panas yang menyentuhmu
aku adalah dingin yang merabamu
dalam kabut bekumu
kau menghadirkan ku

panas menyentuhmu
walau kau tak pernah membutuhkan panas
tapi dingin selalu merabamu
dan panas selalu berada dalam kabut asapmu

beku selalu menghantui panas.
Panas ini ada bila kau selalu beku .
Aku hanyalah panas yang selalu
yang selalu ingin menyentuh dan merabamu

Sebenarnya sekarang aku ngantuk tapi suara sayup-sayup musik tersebut membuatku kembali segar. Sekarang sudah sore, tiba-tiba aku dikejutkan suara ketukan pintu “slack bangun, aku bitch-x” “masuk saja tidak dikunci” dengan menggunakan kemeja longgar dan tipis dengan dua kancing bagian atas yang tidak dikaitkan, sehingga bagian dalam tubuhnya secara transparan dapat terlihat, seksi juga bitch-x ini pikirku.

“sedang sibuk tidak slack” “tidak” “aku mau membicarakan sesuatu, aku dapat undangan dari geneva untuk menghadiri pertemuan internasional mengenai emansipasi wanita, dari indonesia dapat undangan untuk dua orang, jika kamu tidak keberatan maukan ikut dengan aku ke moskwa.” “gimana yah sepertinya aku ikut deh” “oke deh ship”

ketika tranportasi kecepatan tinggi telah menjadi sarana transportasi yang umum di dunia ini maka jarak bukan lagi menjadi kendala. Bandung - moskwa hanya berjarak tidak lebih dari dua jam.


Akhirnya kami tiba di moskwa siang hari sekarang di moskwa musim salju, kami menginap di sebuah hotel di tengah kota. Dingin sekali disini kulihat hamparan salju putih disini begitu indah, ingin kupeluk rasanya. bitch-x dengan menggunakan stelan pakaian musim salju, nampak lebih seksi dan cantik. Kami hanya dapat satu kamar, jadi kami berdua satu kamar, setelah masuk kamar membereskan barang bawaan dan hari masih siang, sepertinya kita harus jalan -jalan dahulu, menikmati kota moskwa . Kami berjalan – jalan di kota geneva berdua. Cuaca begitu dingin tapi tidak melemahkan semangat kami untuk berjalan – jalan dikota ini. Hingga kami sampai di pertokoan, kami berkeliling di sekitar pertokoan, mungkin karena cuaca dingin bitch-x kadang memegan lengan tanganku, kadang genggamannya sangat kuat. Aku hanya merasakan dan tidak dapat berkomentar apa-apa terhadap yang dilakukan bitch-x. “ada yang mau kau beli slack?” “ada boneka, cuma aku belum jumpa dengan toko boneka” “hah boneka” komentar bitch-x.

Tidak terasa kami berkeliling sudah lumayan cukup lama. Sepertinya kita harus kembali. Setiba di hotel kami langsung melepaskan lelah, kasur cuma satu, debi langsung menjatuhkan tubuhnya di kasur, sedangkan aku langsung memarkirkan tubuhku di sofa.

“slack aku mandi dulu” “oke deh”, sambil menunggu bitch-x mandi aku menyalakan sebatang rokok, nikmat benar rasanya merokok dengan kondisi seperti ini. Kebetulan di hotel ini tidak ada larangan merokok dikamar. Tidak lama kemudian bitch-x keluar dengan hanya menggunakan handuk yang melilitkan bagian tubuhnya, tapi tentu saja tidak semua bagian tubuhnya dapat terbungkus dengan handuk tersebut, dengan ukuran payudara yang dimiliki bitch-x, maka sebagian bagian atas payudaranya dapat terlihat. Dengan sangat cueknya bitch-x melangkah didepan tubuhku yang tidak berdaya ini dengan hanya menggunakan handuk. Setelah itu dengan hanya menggunakan handuk, bitch-x dengan santainya mencari pakaiannya yang masih berada dalam koper. Kebetulan posisi koper tersebut tidak jauh dengan posisi dimana aku duduk. Sehingga pemandangan tidak terduga dapat disaksikan dengan sangat seksama, bagaimana bagian pahanya tersingkap ketika bagian tubuhnya sedang bergerak-gerak mencari pakaian dalam koper. Sambil membetulkan handuknya yang sudah berubah posisinya kembali kekaman mandi untuk berpakaian.

Selasai mandi, segar rasanya, kuperhatikan rupanya bitch-x kelelahan, kudapati dia sudah tertidur, dengan pakaian tidurnya. Sepertinya aku harus tidur juga karena besok pagi harus menghadiri pertemuan, tapi mataku belum ngantuk. Kupikir cari kafe untuk mencari red wine untuk menghangatkan tubuh asik juga.

Ketika sedang menikmati red wine, tiba – tiba aku dikejutkan oleh suara “boleh aku duduk disini” “oh silahkan” rupanya suara seorang wanita rusia dari cara berbicaranya dan logatnya. Setelah itu kami berbincang-bincang seputar negara masing-masing. kebetulan sedang menginap dihotel ini, tidak lama berbincang-bincang diketahui namanya adalah mysql dan bekerja sebagai wartawan disebuah majalah dan sangat tertarik dengan kemajuan indonesia yang sangat pesat di bidang perekonomian, dia sangat terkesan dengan indonesia karena dalam waktu kurang dari 40 tahun bisa menjadi negara industri maju yang sangat disegani oleh dunia “tempat mana yang paling sangat kau ingin kunjungi di Rusia” tanya mysql “aku ingin sangat mengunjungi makam lenin, stalin dan boris” “wow” komentar mysql. “ aku sangat terkesan dengan kepimpinan mereka, dan setelah itu juga aku sangat terkesan dengan kepemimpinan vladimir putin yang mampu dengan smooth menahkodai Rusia pada masa transisi, karena kepemimpinan yang tersulit adalah kepemimpinan dimasa transisi”

Setelah berbincang cukup lama dengan wanita cantik kebangsaan Rusia ini kami saling tukeran nomer Hand Phone, lalu setelah itu kami berdua saling pamit untuk menuju kamar kami masing-masing. “kalau butuh apa-apa selama di Rusia jangan lupa hubungi aku” ujar mysql.

Sampai dikamar hotel bitch-x nampaknya sedang menonton televisi, dari raut wajahnya sepertinya baru bangun, “belum tidur” “belum aku ingin nonton TV” sahut bitch-x. “ohh gitu” “slack sini nonton TV bareng aku”. Kulihat bitch-x dengan gaung tidurnya yang tipis nampak seksi sekali. Akhirnya kami nonton TV berdua diatas kasur. Dikamar ini hanya ada satu kasur, aku juga tidak tahu kenapa dapat kamar yang hanya satu kasur, karena tinggal kamar ini yang tersisa sewaktu kami sampai disini dan hotel ini adalah hotel terdekat dengan lokasi pertemuan. “sepertinya kita butuh selimut dengan kondisi suhu seperti ini” “iyah benar juga slack kamu” sahut bitch-x. Sambil nonton tv kami berbincang-bincang mengenai negara rusia dan mengenai pertemuan yang dilakukan besok.

Tidak terasa tubuh kami yang tertutup selimut, sudah berdekatan , dan kami berdua tidak memperhatikannya kalau tubuh kami sudah berdekatan, karena kami sudah terbuai oleh tontonan dan perbincangan kami. Tanpa sadar bitch-x pun kadang-kadang kakinya menyentuh kakiku. Sementara aku saat ini tidak begitu memperhatikannya dengan apa yang dilakukan oleh bitch-x. Karena kami sudah berteman sudah sejak lama, jadi aku hampir tidak pernah berpikir yang macam – macam terhadap bitch-x.

Selagi kaki kami asik saling bersentuhan, perbincangan kami menjurus kearah yang serius dan agak sedikit bikin pusing

“bitch-x apa bedanya antara korupsi di negara maju dan korupsi dinegara berkembang?”

“menurut michael nacht pada negara berkembang korupsi itu adalah merupakan prediktor independen yang penting terhadap perubahan-perubahan rezim, sedangkan pada negara maju korupsi itu tidak pernah terlihat sebagai prediktor apapun, contohnya negara indonesia yang merupakan negara maju, semua juga tahu masih terjadi korupsi dimana-mana, tapi tidak bisa jadikan prediktor terhadap perubahan-perubahan rezim”

selagi bitch-x berbicara, kakiku terasa hangat, rupanya kakinya bitch-x kembali secara tidak sengaja telah bersentuhan kakiku. Kali ini sentuhannya terasa hangat, mungkin karena bitch-x menggerakan kakinya sehingga gerakan-gerakan tersebut menimbulkan gesekan – gesekan yang membuat kakiku terasa hangat.

“bitch-x parameter apa saja yang berpengaruh terhadap korupsi?”

“efesiensi: pemborosan sumber-sumber, menciptakan keburukan - keburukan umum mengacaukan kebijakan.”

“distribusi: mengalokasikan kembali sumber-sumber kepada kaum kaya dan penguasa, kepada militer atau polisi, atau orang-orang yang mempunyai kekuasaan monopoli. “

“insentif-insentif : mengacaukan tenaga pegawai dan warga negara kearah usaha mencari upah korupsi yang secara sosial tidak produktif, sehingga investasi menjauhi wilayah-wilayah yang memiliki korupsi tinggi “

“politik: menimbulkan alienasi dan sinisme masyarakat, menciptakan ketidakstabilan pemerintah.


Kakiku sekarang makin terasa hangat, rupanya kakiku secara tidak sengaja membalas gerakan – gerakan kaki bitch-x, kulit kaki kami saling bergesekan dengan sedemikian rupa sehingga hangat terasa.

“bukankah secara politik korupsi itu terbentuk dengan sendirinya ketika biaya politik masih tinggi dan modal sosial masih rendah ” komentarku.

Sekarang bukan hanya kaki tapi sekarang bitch-x memiringkan tubuhnya menghadap kearahku sehingga payudaranya secara tidak sengaja menyentuh lenganku. Dengan baju tidur yang tipis maka sangat terasa sekali sentuhan payudara tersebut dilenganku. Terasa hangat-hangat kenyal.

“iyah slack biaya politik yang tinggi juga merupakan produk undang-undang yang terbentuk dari gejala sosial yang tanpa disertai modal sosial yang cukup” komentar bitch-x
sekarang rasa penasaran telah mendorongku untuk mencoba menggerakan kakiku untuk membalas sentuhan dari bitch-x, kugerakan perlahan – lahan, dan kutunggu reaksinya, ternyata tidak ada reaksi, maka kembali kugerakan lagi kakiku perlahan – lahan, ternyata tidak ada reaksi juga, mungkin bitch-x terlalu sibuk dengan pembicaraan kami.

“yup aku setuju dengan kamu” komentarku.


Aku menepukan tanganku ke pahanya dengan maksud ingin menaruh tanganku diatas pahanya bitch-x tanpa menimbulkan rasa kesengajaan sambil mengatakan, “sudah ngantuk yah“ Sekarang kutaruh tanganku diatas pahanya lalu kudiamkan beberapa saat, tidak ada reaksi dan komentar dari bitch-x, maka rasa penasaran telah mendorongku untuk meraba pahanya. Perlahan – lahan, kuperhatikan tidak ada komentar yang keluar dari mulut bitch-x.

“sebaiknya kita tidur besok pagi-pagi kita berangkat kepertemuan”
“iyah slack aku juga sudah mulai ngantuk”

karena tidak ada reaksi apa – apa maka aku sekarang makin penasaran, maka tanganku kembali meraba-raba dengan perlahan – lahan, kali ini gerakan tanganku bergerak kearah atas, Setelah itu kulanjutkan kembali dengan lebih agresif disekitar paha dengan mengarah mendekati bagian sensitifnya. Lalu kurasakan gerakan – gerakan sedikit pada kaki seperti gerakan ingin mengangkat kakinya, Lalu aku mengangkat tanganku kuhentikan gerakan tanganku. Kuperhatikan matanya telah terpejam. Sepertinya aku harus memejamkan mataku juga karena besok harus bangun pagi untuk menghadiri pertemuan.

Tidak terasa akhirnya aku tertidur di samping bitch-x, hingga akhirnya aku terbangun dipagi hari. bitch-x nampak ceria pagi ini, dan kami pergi dengan semangat ke lokasi pertemuan.

Dalam pertemuan ini dihadiri dari perwakilan dari negara-negara yang masih peduli dengan emansipasi wanita. Tidak diduga kami bertemu dengan Mysql wartawan rusia, yang ternyata juga meliput kegiatan ini.

Pertemuan ini sangat mensorot negara indonesia, karena negara indonesia adalah negara maju yang masih tejadi diskriminasi hak antara kaum pria dan wanita. Dan indonesia dijadikan obyek kasus dalam permasalahan emansipasi di dunia ini.

Kulihat bitch-x terlibat aktif melakukan diskusi dengan para peserta lainya, yah itulah bitch-x wanita yang sangat bersemangat dan sangat peduli dengan masalah hak-hak perempuan yang tertindas. Dengan fasih bitch-x menjelaskan permasalah yang terjadi di indonesia.

Ada perwakilan dari beberapa negara, yang menunduh indonesia adalah satu-satunya negara yang tidak memperkembangan dalam hal masalah emansipasi wanita. Tuduhan – tuduhan semacam ini sangatlah tidak mengenakan hati, tapi kami juga tidak bisa berbuat apa-apa karena mereka mempunyai argument yang sangat kuat dalam menjelaskannya, dan kami hanya bisa menjelaskan kenapa hal ini bisa terjadi di indonesia.

Sampai pada akhirnya wartawan rusia tertarik untuk menjadikan bitch-x sebagai bahan berita untuk majalahnya.

Kami sepakat untuk melanjutkan diskusi ini di hotel tempat kami menginap dengan mysql untuk keperluan peliputan majalahnya. Selanjutnya terjadi perbincangan selama beberapa saat diantara bitch-x dan mysql di kafe hotel ditemani dengan aku.

Setelah perbincangan kami kembali ke kamar masing-masing, kami berdua tampaknya lelah, walaupun sekarang belum terlalu malam, tapi tubuh kami telah kehilangan energi yang cukup banyak karena aktifitas kami tadi. Setelah membersihkan badan, kami berdua hanya tidak pergi kemana-mana. Sebenarnya aku ingin keluar tubuh ini rasanya tidak kuat lagi untuk berjalan.

“bagaiman tadi perbincangan dengan mysql?” “lumayan menarik juga” sahut bitch-x.

Rasa kantuk telah menghantui diriku, tapi pemandangan yang diciptakan oleh bitch-x membuatku menjadi tetap terjaga, seperti biasa bitch-x hanya menggunakan baju tidur yang tipis.

Sekarang aku berdiri didepan jendela yang terbuka untuk melihat pemandangan diluar, aku hanya memandangi apa-apa yang ada diluar sana, “sedang melihat apa slack” tanya bitch-x “hanya lihat – lihat saja bitch-x” sahut aku. Selanjutnya aku hanya terdiam sampai beberapa saat sambil melamun dan menikmati seduhan asap rokok, hingga segalanya sesuatunya terasa sangat senyap, tidak ada suara yang keluar dari mulutku maupun mulut bitch-x, dalam suasana senyap ini bagian belakang tubuh terasa sangat, rupanya bitch-x sudah berada dibelakangku, rupanya bitch-x ingin bergabung denganku untuk menikmati pemandangan di luar.

“adakah yang sangat berarti diluar sana, sehingga membuatmu tampak begitu terlena dijendela ini” tanya bitch-x

“banyak” jawabku

Tidak terasa dagu bitch-x telah menyentuh pundak aku, sehingga konsentrasi pandanganku kedepan terbagi dengannya. Aku tahu bitch-x adalah orang yang realistis dan sangat terbuka pandangannya, terbuka seperti bagaimana cara dia berpakaian.

“bukankah berdiri disini dengan udara seperti ini sangat dingin” komentar bitch-x
“iyah” komentarku

Tapi saat ini aku tidak dapat membedakan rasanya udara dingin dan hangat, karena aku sudah tidak peduli dengan rasa, rasa dingin telah terhapus oleh pemandangan yang ada didepanku, dan menjadi makin terasa hangat ketika bitch-x makin merapatkan tubuhnya kepadaku, kurasa bagian tubuh kami makin merapat, sehingga sudah tidak ada jarak lagi diantara kami.

“kau suka udara panas atau dingin ?” tanya bitch-x

“dua-duanya “jawabku

Tidak terasa tangan kami sudah saling berpegangan, dan bagian payudara bitch-x makin terasa menghimpit bagian belakang tubuhku, udara dingin telah mendorong aku memegang tangan bitch-x makin erat.

“kenapa dua-duanya slack?”
“karena aku sudah tidak dapat membedakan antara keduanya”
“hehehehehe” bitch-x tertawa

“kenapa tertawa kamu?”
“pengen ketawa aja” jawab bitch-x

Setelah bitch-x tertawa kami kemudian saling terdiam, aku hanya memandang kedepan melihat-lihat apa yang ada diluar sana, aku hanya ingin memandangnya, rasa ingin tahu membuatku hanya terdiam dan terus memandangnya.

“kenapa kamu terdiam slack?”
“memangnya aku diam”
“iyah” komentar bitch-x

Aku tidak berkata apa-apa, tapi tidak dengan tanganku, tanganku berbicara dengan bahasa yang hanya bisa diterjemahkan oleh dia. Saat ini salah satu tanganku sudah sampai pada paha bitch-x, udara dingin telah menuntun tanganku untuk sampai pada paha dia, dengan baju tidur yang tipis aku dapat merasakan kulit paha itu bersentuhan dengan telapak tanganku, sementara pandanganku disibukan oleh pemandangan yang ada diluar, tanganku mencari kesibukan yang lain dan takalah menariknya dengan pemandangan yang berada diluar.

“kamu tidak merasakan udara dingin ini ?”
“mmm tidak tahu yah” jawab bitch-x

kurasakan tubuh dia makin menghimpit erat tubuhku, sehingga tubuhku pun terasa terdorong kedepan oleh dia, hingga udara dinginpun tidak dapat menyentuh tubuhku yang terbujur kaku oleh himpitan ini. Walaupun udara tidak dapat menyentuh tubuhku, tapi udara dingin telah berhasil menuntun tanganku kearah paha dia, dan hembusan udara yang dapat membekukan sesuatu yang disukainya telah menuntun tanganku untuk menggerakan tanganku untuk meraba paha dia.

“aku ada disini, kamu ada disini juga, sebenarnya ada itu apa?” tanyaku

“mmm, kenapa kamu menanyakan hal seperti itu?”

“tidak apa – apa, aku hanya merasa ada disini, ada pemandangan disini yang membuatku merasa lebih ada. Ada udara disini yang membuatku tetap ada”

sekarang walaupun mulut kami sibuk berbicara, tanganku semakin sibuk melaksanakan tugas yang dibimbing oleh udara yang di motivasi oleh hembusan – hembusan semilir – milir angin. Hembusan angin memerintahkan tanganku untuk bergerak lebih keatas dari bagian pahanya. Baju tidur yang tipis dan tanganku yang beku membuat udara lebih leluasa menjalankan perintahnya, telah dibuat mencair oleh sentuhan - sentuhan kulit paha dia, hembusan udara telah memerintahkan kulit paha untuk menyapa telapak tanganku. Sementara tanganku yang satunya menggemgam erat tangan dia. Terasa kulit – kulit paha dia telah menyambut hangat telapak tanganku. Tangan kananku makin terasa hangat, seperti berenang di dalam lapisan air salju yang panas. Makin banyak sambutan yang diberikan oleh kulit paha maka kehangatanpun berbaris untuk mencapai daerah – daerah yang beku di dalam tubuhku. Bagian – bagian beku di dalam tubuhku perlahan mencair di lindas oleh barisan - barisan kehangatan.


“hehehehe, memangnya kamu baru kali ini merasa ada?” tanya bitch-x
“sebenarnya tidak, tapi baru kali ini saja aku mengatakan mengenai ada”

“mmm ada menurut heidegger ada dipandang sebagai kenyataan yang hadir terlepas dari subjek-manusia. Rumah, jalan, pohon, dan trotoar ada sebagai kenyataan yang seolah berdiri sendiri, konsepsi ini mulai bertahan dari plato sampai descartes”


“Rumah, pohon, trotoar dan jalan misalnya semuanya ada, itu adalah ada begitu” tanya aku

“namun ada sendiri bukanlah rumah, pohon, trotoar dan jalan, ada adalah sesuatu yang melampaui sekaligus menyelubungi ada “ sahut bitch-x

Pembicaraan kami tampaknya makin menghangat, dan seiring dengan itu tidak disadari tubuhku juga makin menghangat. Kali ini udara berhembus lebih bertenaga, mendorong tanganku bergerak untuk melakukan gerakan yang lebih dari sebelumnya. Dan sekarang makin terasa makin kuat perintah udara disekitarku sehingga tanganku yang beku ini makin bergerak keatas mendekati bagian sensitifnya. Walaupun terasa masih jauh dengan daerah sensitifnya tapi tanganku seperti di dorong untuk mendekatinya. Perlahan – lahan ku membelai bagian pahanya, dan pahapun makin memberikan sambutan yang lebih hangat.

“jadi ada adalah bukan benda dan bukan juga kebendaan” tanyaku

“ada tidak bisa direduksi menjadi menjadi benda ataupun kebendaan”

Tidak tahu kenapa tanganku sekarang makin mendekati bagian sensitif milik dia, aku tak dapat menahan tanganku untuk terus mendekati bagian sensitif milik dia, walaupun tanganku yang beku berusaha yang keras untuk tidak menuju kearah bagian sensitif milik dia, sementara tubuh dia terasa mengendorkan tekanannya pada tubuhku, mungkin karena dia sedang berkonsentrasi dengan pertanyaan – pertanyaan yang aku ajukan. Walaupun bagian tubuh dia mulai mengurangi tekanannya pada tubuhku, tapi bagian tubuh milik dia bergerak – gerak kesamping kiri dan kanan, sehingga menimbulkan sensasi tersendiri dibagian belakan tubuhku, karena payudara milik dia turut bergerak kesamping kiri dan kanan, sehingga bagian belakangku tubuhku terasa seperti dibelai oleh benda empuk dan kenyal.

“jika ada tidak memiliki sifat kebendaan maka bagaimana mengetahui apa itu ada” tanyaku

“untuk memahaminya kita mulai dari sosok yang mempersoalkan ada yaitu manusia, manusialah yang memahami pemahaman samar-samar tentang ada. Karena sehari – hari ia bergelut dengannya, manusia satu-satunya mahluk yang dibimbing oleh suatu pengetahuan yang samar tentang ada”

Tiba – tiba kurasakan tubuhku kembali merasakan tekanan dari belakang, rupanya tubuhku mulai terhimpit dengan rapat oleh tubuh dia, sehingga tidak ada jarak yang tersisa diantara kami. Kali ini selain tertekan dia juga menggerakan tubuhnya perlahan, benda empuk dan kenyal yang berada dibelakangku makin terasa hangat. Sehingga bagian beku belakangku seperti mencair dibakar oleh benda kenyal dan empuk. Sementara tubuhku hanya terbujur kaku oleh kebekuan yang sedang menunggu sang panas untuk mencairkan kebekuan tubuhku ini.

“Kenapa manusia “ tanyaku

“Manusia adalah ada yang unik. keunikan yang membedakannya dengan benda-benda dan membuatnya mampu mempersoalkan ada, karena manusia bukan benda”

Ruangan ini terasa hampa udara, ketika tanganku makin mendekati bagian sensitifnya dan ketika ruangan diantara tubuh kami tidak yang tersisa terhimpit oleh hilangnya jarak antara tubuh kami, jari – jariku pun makin terdorong kebagian pinggir mendekati bagian sensitifnya, sehingga jarak diantara jari – jari telapak tangan terasa sempit sekali dibuatnya, tekanan tubuh dia membuatnya semakin sempit jarak diantara jari – jari telapak tangan dan bagian sensitif milik dia. Sempit sekali sehingga sehingga udarapun tidak bisa mengalir diantara ruang sempit yang tersisa ini. Tanganku terjebak disini, Disana terasa memanggil – memanggil untuk segera menyingkirkan udara beku yang tersisa diatasnya. Cara berbicara dia pun sekarang mengalami perubahan, kadang suka terputus dan tertahan kadang menjadi cepat, berfluktuasi dengan cepat dengan berubahnya waktu.

“lantas jika manusia itu bukan benda, manusia itu apa?” tanyaku

“heideger, memberi sebutan Dasein, dalam bahasa jerman Da berarti disana, sedang Sein berarti ada, sehingga Dasein berarti ada disana yang terkondisikan oleh ruang dan waktu, sehingga manusia merupakan ada yang menemukan dirinya terjebak dalam ruang waktu tertentu.”

Sekarang aku tidak dapat mendengar suara apa – apa kami saling berdiam diri, atau udara disekitar kami menjadi hampa sehingga aku pendengaranku tidak bekerja, karena semua udara telah menyingkir, seolah – olah udara telah selesai menyelesaikan tugasnya. Tapi apakah benar udara telah selesai meyelesaikan tugasnya, kuperhatikan tidak ada suara apa – apa yang dapat terdengar. Sehingga aku akhirnya dapat mendengar sesuatu, getaran udara yang tertahan dengan kadang pelan kadang cepat, kucari sumbernya ternyata suara berasal dari belakang, seperti suara nafas yang tertahan oleh kehampaan udara. Kuperhatikan lagi suara tersebut bersumber dari nafas dia.

Begitu dekat terasa getaran udara – udara yang tertahan, semakin terasa hangat getaran – getaran udara tersebut menyentuh tubuh beku ini. Sementara dia mengendorkan tekanan tubuhnya padaku, sehingga membuat jarak, mungkin agar lebih bisa bernafas dengan lega, sebelumnya bagian belakang tubuhku seperti ditekan – tekan oleh sesuatu yang kenyal dan empuk, aku tahu itu adalah gerakan – gerakan yang diakibatkan oleh nafas – nafas yang tertahan sehingga menimbulkan gerakan yang membuat bagian dada lebih terdorong kedepan seperti gelembung ombak di tepi pantai naik turun, tapi sebaliknya getaran – getaran udara yang tertahan membuat jari – jari telapak tanganku menjadi semakin tidak berjarak, jarak diantaranya menjadi semakin sempit diantara bagian sensitifnya, hingga kurasakan sesuatu gerakan – gerakan disekitarnya, aku juga tidak dapat mengetahui gerakan – gerakan apakah itu.
Gerakan – gerakan yang tidak dapat di prediksi menurutku. Gerakan yang terjadi begitu saja, gerakan yang terjadi akibat gejala sosial yang dialami oleh tubuh dia, gerakan merapatkan pahanya, semakin tertahan getaran – getaran udara yang kurasakan, paha dia pun makin saling merapatkan, sehingga jari – jari telapak tanganku makin terjebak disana. Tapi tidak hanya gerakan merapatkan paha, tapi kurasakan juga gerakan merenggangkan paha dia ketika getaran - getaran yang tertahan itu dihembuskan.

Sementara gerakan – gerakan yang dilakukan dia membuat jari-jariku sekarang terperangkap di bagian sensitifnya. Hangat rasanya ketika jari – jariku sampai pada bagian sensitifnya. Walaupun jari – jari telapak tanganku masih terhalangi oleh pakaian dalamnya dan baju tidur yang digunakannya, tapi saya rasa itu bukan halangan, karena bahan tipis yang digunakannya tidak dapat menghalangi bagaimana jari-jari telapak tanganku dapat merasakan sentuhan – sentuhan dan salam yang diberikan oleh bagian sensitifnya.

Kini jari – jari telapak tanganku sibuk melayani sentuhan – sentuhan dan salam yang diberikan oleh bagian sensitif milik dia. Kuraba- kuraba, kuperhatikan tidak ada kata – kata yang keluar dari mulut dia, hanya getaran – getaran yang tertahan yang kudengar, berarti itu adalah sinyal untuk menandatangi kesepakatan untuk bekerjasama.

Semakin intensif gerakan yang kulakukan di bagian sensitifnya, maka getaran – getaran udara makin terasa tertahan, dan udara disekitar terasa semakin hampa.

Sekarang kubalikan badanku dan kutatap matanya dan wajahnya, matanya hanya terdiam menatap mataku, dan wajah putih yang telah berubah menjadi memerah yang nampak diwajahnya.

Lalu kudekatkan bibirku pada bibirnya, sambil menatap matanya, dia hanya terdiam, lalu kusentuh bibirnya dengan bibirku, lalu tidak lama kemudian kami sudah saling berciuman. Lidah kami serasa tidak bisa dipisahkan. Sambil berciuman tidak terasa getaran – getaran udara yang tertahan diantara kami menjadi semakin kuat. Aku tidak dapat meredakan getaran – getaran udara yang tertahan, aku semakin terbuai olehnya.

Sekarang aku berusaha mengendalikan getaran – getaran udara yang tertahan. Tiba – tiba terdengar suara bell, kami dikagetkan oleh suara tersebut, rupanya room service, mengantarkan pesanan untuk makan malam, rupanya tadi aku pesan makan malam di hotel ini.

“slack kamu ini ada – ada saja “
“heuheuheuhe”
“ketahan nie” komentar bitch-x
“ruang dan waktu selalu hadir untuk kami, akankah kita hanya terjebak disini? Bukankah itu kata-katamu tadi”

“iyah deh” sahut bitch-x

Setelah itu kami melanjutkan kembali, sampai pada akhirnya kami menjumpai bangun di kesokan hari dalam keadaan tidak berpakaian. Kami melakukan hal yang telah terputus oleh makan malam, ruang dan waktu itu ada untuk kami. Setelah itu kami hanya saling memandang seolah – olah semalam tidak pernah terjadi apa-apa diantara kami. Di pagi hari ini kami bangun dengan agak rasa aneh, walaupun setelah beberapa lama keadaan menjadi normal kembali, mungkin hanya karena belum terbiasa dengan situasi seperti ini.

Bagian III (penjara)

Fear and panic in the air i want to be free from desolation and despair And I feel like everything i sow is being swept away well i refuse to let you go I can't get it right ( get it ) since i met you loneliness be over when will this loneliness be over life will flash before my eyes so scattered and lost i want to touch the other side no one thinks they are to blame why can't we see bleed we bleed the same i can't get it right (get it right) since i lost you loneliness be over when will this loneliness be over.

Tiba – tiba aku berpikir Do I Believe to god. Ketika aku teringat dengan “Kenapa manusia “ tanyaku
“Manusia adalah ada yang unik. keunikan yang membedakannya dengan benda-benda dan membuatnya mampu mempersoalkan ada, karena manusia bukan benda”.
Sementara Hegel memandang yang benar-benar real sebagai sumber yang bersifat Tuhan. Feuerbach beragumentasi bahwa yang bersifat Tuhan adalah produk impian dari yang nyata, keberadaaan, eksistensi mendahului pikiran , dalam arti bahwa orang tidak merenung tentang dunia sebelum ia bergerak didalam dunia itu dan “pikiran adalah kelanjutan dari ‘ada’, dan ada bukan merupakan kelanjutan dari pikiran.” Hegel memandang perkembangan umat manusia dalam hubungan pertentangan dengan dirinya. dalam filsafat Feuerbach , Tuhan itu hanya bisa ada selama manusia bertentangan dengan dirinya sendiri dan sepanjang manusia mengasingkan diri dari pribadinya. Tuhan adalah ciptaan impian dan kepada-Nya manusia telah memproyeksikan kekuatan dan kemampuan setinggi-tingginya, dan dengan demikian Tuhan dilihat sebagai yang sempurna dan maha kuat dan sebaliknya menjadikan manusia tampak sebagai terbatas dan tidak sempurna.

Tiba – tiba aku dikagetkan oleh suara “ wine or beer ?” Oh ternyata itu adalah suara pramugari ‘wine please’ jawabku. Sekarang aku berada di pesawat menuju kembali ke Indonesia. Dengan kecepatan quantum speed tidaklah lama untuk sampai ke Indonesia. Sambil memandang pramugari terpintas oleh aku “can I get make a quick sex with her on this plane” begitu cepat sekali aku beralih pikiran pikirku.”Yes we can” pikirku. Sementara bitch-x aku lihat sedang tertidur pulas. “ can I conjugate sex with god ?” “Yes we can “ pikirku sekali lagi.

what relationship sex with god, menurutku sex adalah sangat identik dengan Orgasme yaitu suatu hasil dari sex experience yang menghasilkan kenikmatan sejati yang sesungguhnya. Dimana yang kita rasakan ketika orgasme adalah keterasingan dimana tidak ada rasa lain yang kita rasakan hanya satu rasa yang kita rasakan yaitu kenikmatan rasa lainnya dengan seketika dibuang oleh pikiran yang tidak kita pikirkan semua rasa dibuang jauh-jauh secara automatis yang ada hanya satu yaitu kenikmatan dan bahkan pada saat orgasme kitapun tidak dapat merasakan ada dimana kita berada dan bersama siapa kita berada semua yang kita rasakan adalah satu rasa dan apapun yang kita pikirkan pada saat orgasme semuanya hilang begitu saja ketika orgasme datang menjemput kita. Semuanya menjadi terasing bagi kita dan sangat terasing ketika orgasme datang menjemput tanpa kita mengundang nya datang begitu cepat dan mengasingkan kita ketempat yang jauh dari jangkauan kita bahkan pikiran kita sekalipun tidak dapat menjangkaunya lagi. Kalau kita hubungkan bahwa orang yang dapat merasakan Tuhan adalah orang yang dapat mengasingkan diri dari pribadinya dan mengalami pertentangan dengan dirinya atau pikirannnya sendiri. Maka saya dapat melihat bahwa Tuhan dapat di identikan secara sexuality yaitu pada saat kita orgasme.

“wine” tiba- tiba kembali aku kagetkan oleh suara pramugari. Dan tidak lama kemudian bitch-x terbangun dari tidurnya “enak juga tidur dipesawat” itulah yang terdengar dari mulut bitch-x saat dia terbangun.


“Tidak terasa sekarang aku sedang menuju perjalanan ke tempat kost dalam sepanjang perjalanan kenapa aku merasa seperti di ikutin. Tidak tahu apakah ini hanya persaaan aku saja atau memang kenyataannya begitu. Seandainya aku di ikutin lantas siapa yang mengikuti aku, aku juga tidak tahu dan untuk apa aku di ikutin.”

Sekarang slack dalam perjalanan menuju tempat kostnya sepanjang perjalanan pikiran slack tidak berada dalam dirinya pikirannya jauh menerawang kesana – kemari seperti peluru kendali yang terlepas tanpa kendali.

red, bitch-x, suse, fedora, gento dan sun sekarang mereka sudah kumpul disebuah ruangan dikampus yang kami persiapkan untuk meeting. Kami akan membahas pertemuan kami sewaktu di Moskwa Rusia.
“halloe semuanya” sambut aku.
“slack mana oleh-olehnya ? “ sambut red.
“oleh-olehnya adalah pertemuan kita sekarang ini “ sambut aku.
“Dan semuanya akan dijelaskan oleh bitch-x” komentar aku
“oh iyah tuh bitch-x beli dildo”
“ahh sial kamu slack” sambut bitch-x

“Pertemuan ini sangat mensorot negara indonesia, karena negara indonesia adalah negara maju yang masih tejadi diskriminasi hak antara kaum pria dan wanita. Dan indonesia dijadikan obyek kasus dalam permasalahan emansipasi di dunia ini.” Bitch-x memberikan penjelasan apa yang terjadi pada saat pertemuan di Moskwa.

“Bagaimana hal ini bisa terjadi, kenapa Indonesia menjadi sorotan mengenai emansipasi wanita memangnya ada apa dengan Indonesia dan apa yang sedang terjadi di Indonesia” Tanya red.

Sementara teman-teman yang lainnya memperhatikan dengan seksama maka bitch-x menjelaskan pertanyaan red

“yang terjadi di Indonesia adalah terjadi ketidakseimbangan hak karena disebabkan kemajuan teknologi yang sangat pesat dalam jangka waktu tidak lebih dari 40 tahun Indonesia telah menjadi Negara industri maju nomer satu di dunia dan hal inilah yang menyebabkan ketidakseimbangan hak yang didapati kaum wanita dan terus dipacu juga dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat. Banyak teknologi yang dirancang secara maskulin sehingga kaum wanita tidak memperoleh kesempatan yang sama dengan kaum pria. Sebenarnya yang terjadi adalah bukan dominan dari aspek sosialnya tapi lebih dominant dari aspek teknisnya. “ bitch-x menjelaskan .

“sebenarnya yang terjadi di Indonesia lebih dominant dari sisi sosialnya karena Indonesia adalah Negara yang mempunyai sejarah social yang tidak begitu bagus, seperti halnya banyak peraturan dan perundangan yang berlaku dimasa lalu lebih dirancang untuk lebih dominant kepada kaum lelaki dan dari aspek tersebut maka peraturan dan perundangan tersebut juga berdampak pada aspek non social yaitu aspek teknis. Karena biar bagaimanapun peraturan dan perundangan dapat menginfeksi sampai aspek teknis dengan begitu tajam sehiggga menghasilkan teknologi yang tidak berpihak kepada kaum wanita. “ fedora menyambut penjelasan bitch-x.

“bagaimana dengan tinjauan aspek tekno kultur Karena aspek tekno kultur telah menciptakan modal social masyarakat yang terstruktur” sahut fedora.

“kenapa kita jadi membahas dari aspek peraturan dan perundangan yang mempengaruhi aspek teknis, apakah karena telah lahirnya peraturan dan perundangan yang menyebabkan toko-toko yang menjual dildo di Indonesia di tutup?” sahut suse.

“Aah sial kamu suse“ sahut bitch-x

“Masyarakat yang terstruktur seperti apa ?” tanya gento

“Tekno kultur mencerminkan konfigurasi kultur massa dan masyarakat konsumen dimana barang konsumsi, film, televisi, citra massa, dan informasi yang dikomputerisasikan menjadi bentuk kultur dominan diseluruh dunia maju dan makin menjalar ke masyarakat yang sedang berkembang, dalam tekno kultur ini, citra dan tontonan dan komoditi estetika menjadi bentuk kultur yang baru yang menjajah kehidupan sehari – hari dan mengubah hubungan politik ekonomi dan social. “ sahut fedora.

“Bukankah masyarakat yang terstruktur adalah masyarakat diatur dan masyarakat yang diatur adalah cirri-ciri dari sebuah Negara” sahut sun.

“Masyarakat yang terstruktur seperti apa itulah yang menjadi pertanyaan dalam masalah ketatanegaraan dan apakah kita perlu sebuah Negara” sahut bitch-x

“Masyarakat yang tersutruktur secara tekno kultur, sebenarnya kita bisa melihat sejarah, sejarah telah memberikan penjelasan bagaimana tekno kultur dapat menginfeksi struktur social secara tajam itu dapat dicontohkan seperti yang terjadi pada krisis global 2008. “ slack berkomentar sambil mengepulkan asap rokoknya.

“Lantas apa hubungannya tekno kultur, struktur social, krisis global sampai kepada emansipasi wanita” Tanya bitch-x

“Pertayaaan yang mantap tekno kultur sangat berhubungan erat dengan Kapitalisme informasi dan disini adalah bagaimana informasi itu dikendalikan oleh superstruktur yang terbentuk dari kepentingan pemilik modal dan Bagaimana melihat sebuah kapitalisme informasi dan penindasan melalui tekno kultur, apakah kapitalisme informasi berdampak pada penindasan melalui tekno kultur atau keduanya berjalan seiringan atau penindasan melalui tekno kultur yang di prasanai oleh kapitalisme informasi. Semuanya dapat terjawab melalui arsitektur dari superstruktur social tersebut, dalam arsitekturnya yang terjadi adalah kapitalisme informasi adalah sebagai struktur control sedangkan pada tekno kultur adalah sebuah cara dalam melaksanakannnya sedangkan hubungannya dengan emansipasi wanita adalah telah dijelaskan oleh bitch-x sendiri tadi yaitu bagaimana banyak teknologi yang dirancang lebih maskulin yaitu teknologi yang tidak berpihak kepada wanita.“ gitu slack menjelaskan pertanyaaan bitch-x

“oke ada pertanyaan lain jika tidak ada kita tutup saja pertemuan kali ini. Dan semua hasil rapat hari ini harap di dokumentasikan oke”

wew

wew